Alat Ukur Kiblat Tiba-tiba Rusak, Kiyai Kirim Alfatihah untuk Raden Abdul Kahar

Catatan: Jasmin Haris, Mahasiswa S3 IKHAC Surabaya

KISAH Kiyai Luqman Qosim, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Ngabang, Landak, sontak saya minta ceritakan pengalaman pribadi. Bahwa saya (kiyai) dan ustad Jami’at mau menentukan arah kiblat surau Pondok Pesantren Nurul Islam Ngabang menggunakan alat GPS pada waktu itu tiba-tiba saja alat yang dibawa tidak bisa digunakan, semua layar hitam, tidak ada tanda-tanda yang rusak.

Ustad Jami’at langsung ngomong sama Kiyai, sepertinya kita ini ada yang salah, tak sopan, tidak minta izin sama orang-orang tua terdahulu.

Lantas Ustad Jami’at langsung bertanya lagi dengan Kiyai apakah ada orang terdahulu masa kerajaan Landak ada yang dituakan atau ulama, ahli agama (Mufti) , kiyai ada Ustad, siapa Tuan Raja Raden Abdul Kahar makamnya ada di desa Munggok.

Dari Ngabang kurang lebih 12 kilometer dari Ngabang. Spontan Ustad mengajak Kiyai untuk mengirim Surat Alfatihah.

Tidak lama setelah melakukan ritual, alat yang digunakan untuk mengukur arah kiblat surau pondok pesantren Nurul Islam Ngabang Landak bisa berfungsi dan normal. Semuanya saling menatap atas kejadian ini. Wallahu alam.[Bersambung]

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS