SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sanggau Sekda Sanggau Meluncurkan Aplikasi Djamin dan Sidarasalimba

Sekda Sanggau Meluncurkan Aplikasi Djamin dan Sidarasalimba

Peluncuran aplikasi Djamin dan Sidarasalimba di Aula Hotel Harvey Sanggau, Senin (19/9/2022).

Sanggau (Suara Kalbar) -Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka secara resmi meluncurkan aplikasi Djamin dan Sidarasalimba dalam rangka mendukung strategi perencanaan infrastruktur air bersih dan sanitasi berbasis elektronik Dinas Perumahan, Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (DPCKTRP) Kabupaten Sanggau di aula Hotel Harvey Sanggau, Senin (19/9/2022).

Dalam sambutannya Kukuh mengatakan bahwa sistem ini akan membantu dari Dinas terkait dalam mewujudkan perencanaan yang lebih baik. “Karena melalui data itu kita dapat melihat kebutuhan pembangunan air bersih maupun limbah,” ujar Kukuh.

Kukuh menyampaikan saat ini untuk penyajian data ini kadang-kadang mengalami kesulitan, tentu melalui dengan sistem yang dibangun ini dapat diintregrasikan juga dengan beberapa sistem pembangunan lainnya.

“Ini adalah rencana yang disiapkan oleh dinas untuk mewujudkan data yang lebih update, lebih cermat dan lebih tepat,” katanya.

Sekda Kukuh juga mengatakan aplikasi ini sementara hanya digunakan internal oleh pemangku-pemangku kepentingan disisi aset perencanaan.” Kedepannya akan dilakukan integrasi, tapi bertahap,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Perumahan, Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sanggau, Didit Richardi menyampaikan perencanaan itu harus berdasarkan data ternyata data selama ini susah didapatkan.

“Makanya kita coba dari bawah, dari but them up itu mencoba menyuplai data, kita dari Kabupaten bisa melihat gambaran kondisi serta sarana prasarana (Sapras) yang ada di Sanggau khususnya air bersih sanitasi untuk kita jadikan dasar perencanaan waktu pembahasan anggaran, jadi ini jadi sesuai kebutuhan bukan keinginan” kata Didit.

Didit Richardi mengatakan aplikasi nantinya juga bisa ditawarkan ke pihak-pihak lain untuk alternatif pembiayaan.”Jadi tidak bisa menghandalkan APBD untuk mencapai 100 persen akses sanitasi mungkin air bersih yang layak,” katanya.

Didit mengungkapkan, aplikasi ini harus kolaborasi dengan stakeholder lain, misalnya perusahaan, perusahaan harus peduli bahwa disekitarnya memerlukan data itu ada daerah-daerah yang memerlukan air bersih. “Nah itu yang kita tawarkan, jadi CSR itu sebenarnya program seperti ini yang kita harapkan,” jelasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan