Tukang Sol Sepatu di Singkawang Berjuang Mencari Nafkah untuk Keluarga, Ini Kisahnya

Jemi (50), satu diantara tukang sol sepatu di Jalan Kurau, Kota Singkawang, Selasa (2/8/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/ Hendra

Singkawang (Suara Kalbar)- Berjuang untuk mencari nafkah merupakan kewajiban kepala keluarga dan itulah yang dilakukan Jemi (50), satu diantara tukang sol sepatu di Jalan Kurau, Kota Singkawang.

Sudah dua puluh tahun dia bergelut dengan jarum dan benang untuk menjahit sepatu milik pelanggannya, dan dia tetap mempertahankan harga yang standar agar pelanggannya tetap mempergunakan jasanya.“Saya sudah dua puluh tahun mengesol sepatu, dan saya belum pernah berpindah pekerjaan lain,” ujar Jemi.

Jemi mengaku sangat senang berprofesi sebagai tukang sol sepatu, bahkan dirinya tak pernah berpikir pindah ke profesi lainnya.

“Saya senang sebagai pengesol sepatu, dan memang anak saya tidak mau menjadi tukang sol sepatu, mungkin dia tidak siap menjadi tukang sol sepatu,” jelasnya.

Ia mengaku menjadi tukang sol sepatu butuh kesabaran, tidak boleh terburu-buru saat menjahit sepatu. “Untuk sabar mengesol sepatu mungkin semua orang tidak siap, orang mungkin memandang untuk mengesol sepatu itu mudah. Padahal ini tidak mudah dilakukan, coba saja,” katanya.

Dulu saat pertama kali dirinya belajar untuk mengesol sepatu, Jemi pernah tertusuk jarum. “Tertusuk jarum dalam sekali, jadi pelajaran berharga saya untuk bisa menjadi pandai mengesol sepatu,” ujar bapak tiga anak ini.

Sebagai tukang sol sepatu, Jemi mengaku penghasilan dari mengesol sepatu memang tidak menentu. “Kadang ada dan kadang tidak ada sama sekali, kalau dulu saat pandemi Covid-19, bahkan tidak ada pelanggan sama sekali,” jelasnya.

Hal ini dimaklumi Jemi, karena saat pandemi Covid-19, banyak warga yang memang enggan keluar rumah sehingga dampaknya terhadap penghasilan tukang sol sepatu.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS