Tradisi Permainan Meriam Karbit, Sulit Dapatkan Kayu Balok
Pontianak (Suara Kalbar) – Meriam karbit terbuat dari kayu balok yang merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idul Fitri di Kota Pontianak.
Namun seiring waktu, karena sulit dan mahalnya mendapatkan kayu balok serta rotan, sehingga sebagian kelompok pemain meriam karbit, menggantinya dengan batang paralon berukuran jumbo.
Satu diantara kelompok meriam karbit yang menggunakan batang paralon dengan panjang enam meter dan berdiameter 40 centi meter berada di Jalan Tanjungpura Gang Landak Kota Pontianak.
“Perubahan material meriam karbit sebagai salah satu cara mereka mempertahankan kebudayaan. agar tidak punah ditelan zaman akibat sulit dan mahalnya mendapatkan kayu balok serta rotan,” ujar Alfian, Koordinator meriam
Alfian menyebut pembuatan dan perawatan meriam karbit dari batang paralon, malah justru lebih mudah, serta tidak memerlukan banyak biaya.
“Meski ukuran batang paralon terbilang lebih kecil dentumannya tak perlu diragukan. sebab tak kalah saing dengan bunyi meriam karbit berbahan kayu,” katanya.
Sementara untuk tahun ini, Alfian mengatakan mereka telah menyiapkan 12 meriam paralon dan 200 kilogram karbit, yang bakal menyemarakkan malam Idul Fitri di Kota Pontianak.
Sebagian besar kelompok pemain meriam karbit ini berada di pinggiran Sungai Kapuas. Permainan tradisional yang sudah lama ada ini, merupakan salah satu aset yang dimiliki Kota Pontianak dan terus dilestarikan.
IKUTI BERITA LANNYA DI GOOGLE NEWS