News  

Nikmatnya Menyeruput Kopi Robusta di Kaki Bukit Kelam Sintang 

Ketua Jurnalis Ekspedisi Borneo,Leo Prima menikmati kopi robusta di rumah kopi tepat berada dibawah kaki bukit kelam,sintang.SUARAKALBAR.CO.ID/Diko Eno

Sintang (Suara Kalbar) – Di bumi Senentang, Sintang, Kalimantan Barat tepat dibawah kaki bukit kelam,ada rumah kopi. Dari sini, kamu dapat menikmati keindahan gunung monolit terbesar di dunia sambil menikmati secangkir kopi panas.

Tak banyak orang yang diberikan izin atau akses masuk ke rumah ini, karena rumah kopi masih berstatus rumah pribadi, bukan tempat umum. Pemiliknya adalah Jarot Winarno, Bupati Sintang.

 Beruntung, tim Jurnalis Ekspedisi Borneo Honda ADV 150, diberi izin untuk masuk, dan menikmati suasana di kaki bukit kelam tersebut. 

 “Selain kopi, di sini juga sedang kami kembangkan teh dataran rendah,” kata Jarot. 

 Bersamaan dengan itu, salah seorang pekerja di rumah itu datang membawakan kopi untuk kami. 

“Ini kopi robusta. Sangat nikmat. Saya suka ini. Apalagi dinikmati di kaki bukit kelam,” ujarnya.

 Sayangnya, Jarot tak punya waktu banyak untuk menemani kami menikmati suasana itu. Ia harus pergi untuk satu urusan.

Rumah Kopi tersebut jaraknya tak jauh dari Kota Sintang, sekitar 30 menit dengan perjalanan darat. 

Penenun di Rumah Betang Ensaid Panjang, Sintang, Kalimantan Barat. Rumah adat suku Dayak yang masih dilestarikan hingga kini. (Suara.com/Ocsya Ade CP)

Bagi tim Jurnalis Ekspedisi Borneo Honda ADV 150, medannya cukup menarik, karena melintasi perbukitan jalannya mulus. 

 “Sintang ini adalah bagian dari Jantung Borneo atau Heart Of Borneo yang paling mudah didatangi,” kata Jarot. 

Di hari kedua perjalanan Jurnalis Ekspedisi Borneo Honda ADV 150, selain mengunjungi Rumah Kopi dan Bukit Kelam, kami juga mengunjungi Rumah Betang Ensaid Panjang, rumah adat suku Dayak yang masih dilestarikan hingga kini. 

Penulis : Diko Eno