Moderasi Beragama Wujud Nyata Aktualisasi Sumpah Pemuda

Ketua LDII Kalimantan Barat, Susanto

Mempawah (Suara Kalbar)- Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar, Susanto, menilai Sumpah Pemuda yang diikrarkan 92 tahun silam merupakan tekad spektakuler yang diberikan pemuda. 

“Sumpah pemuda merupakan konektivitas dan inklusivitas keragaman identitas yang ada di kalangan pemuda. Mereka melebur menjadi satu kekuatan untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ini tekad spektakuler,” ujarnya kepada suarakalbar.co.id.

Sikap kebangsaan para pemuda di balik lahirnya sumpah pemuda seharusnya kita teladani.”Para Pemuda yang mempelopori lahirnya sumpah pemuda telah memberikan keteladanan bagi kita, mengingat mereka melepaskan ego kesukuan, ego kepentingan pribadi. Hanya satu tujuan yakni Indonesia,” kata Susanto.

Sumpah pemuda itu membawa pesan bahwa kerukunan dan persatuan menjadi kekuatan bangsa ini berdaulat. Namun belakangan, kerukunan dan persatuan mendapat ancaman dengan munculnya paham liberal dan radikal. 

“Dalam konteks beragama saat ini muncul tantangan dan ancaman adanya paham liberal dan radikal yang condong ekstremis” imbuhnya.

Menghadapi ancaman itu, menurut pria yang dekat wartawan ini dalam konteks aktualisasi sumpah pemuda bisa diwujudkan melalui moderasi beragama. 

“Dengan kehidupan beragama yang moderat menjadi sangat relevan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai sumpah pemuda. Sikap bijak yang harus dikembangkan,” tegas Susanto.

LDII sebagai organisasi dakwah sangat concern untuk mendorong moderasi beragama dalam rangka merawat bangsa ini agar tetap tegak dan berdaulat. 

“Sikap menghargai perbedaan atau toleran terus kita Kampanyekan agar benar-benar menjadi prilaku warga, sehingga bangsa tetap bersatu dan kokoh,” ungkap dia.

Penulis : Dian Sastra