Berubahnya Berat BB Sabu Saat Digagalkan di Perbatasan Kalbar Terkendala Alat Timbang
Pontianak (Suara Kalbar) – Satgas Pamtas RI-Malaysia yang menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 20 bungkus di perbatasan Malaysia-Indonesia tepatnya di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang dengan pelaku 5 orang dan berat bruto yang sebelumnya 25, 4 kg namun setelah ditimbang ulang secara akurat maka beratnya menjadi 21, 2 kg.
Perubahan berat bruto barang bukti narkotika jenis sabu ini diakui Danrem 121/Abw lantaran terkendala alat di perbatasan.
“Namun saat hendak dilakukan pengiriman kepada Korem 121/Abw, dilakukanlah penimbangan ulang menggunakan timbangan digital khusus narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Daerah untuk memastikan berat, dengan total bungkusan yang sama yaitu 20 bungkus mendapatkan hasil 21, 2 kilogram,” ujar Danrem 121/Abw Brigjen TNI Luqman Arief saat konferensi pers yang dilakukan di Markas Korem 121/Abw pada Senin (3/6/2024).
Dirinya meminta untuk masyarakat memahami kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya karena keterbatasan alat yang ada di perbatasan sehingga saat melakukan penimbangan tidak bisa akurat.
“Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa Satgas Pamtas ini jaraknya cukup jauh dari kota serta dengan segala keterbatasan yang ada disana, sebelumnya memang anggota disana menyampaikan total berat dari keseluruhan narkoba yang mereka gagalkan adalah 25, 4 kilogram,” katanya.
Namun setelah dilakukan penimbangan ulang menggunakan timbangan digital menjadi 21,2 kilogram.
Brigjen TNI Luqman Arief juga mengatakan dirinya selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi
Satgas Pamtas RI-Malaysia sangt mengapresiasi hasil dari pengagalan ini, karena hal ini tentunya bisa menyelamatkan banyak dari generasi penerus kita nantinya.
“Patut kita apresiasi atas pengagalan penyelelundupan ini, dan tentunya ini bukan pertama kali Satgas Pamtas berperan penting dalam menjaga kedaulatan dan perang terhadap narkoba,” ujarnya.
Dirinya tidak akan pernah redup dalam memerangi narkoba demi menyelamatkan bangsa. ” Kita perangi hantam jangan sampai berhenti, karena kita tau terjadinya penyelundupan ini ingin merusak generasi generasi selanjutnya dengan narkoba, oleh sebab itu mari bersama-sama kita perangi tanpa henti, war on drugs,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS