SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kapuas Hulu Rutan Kelas II B Putussibau Usulkan TPS Khusus dan KPPS untuk Pemilu 2024

Rutan Kelas II B Putussibau Usulkan TPS Khusus dan KPPS untuk Pemilu 2024

Kepala Rutan Kelas II B Putussibau Efendi Johan. ANTARA

Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Rutan Kelas II B Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengusulkan pembentukan tempat pemungutan suara (TPS) khusus dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di dalam Rutan Putussibau untuk Pemilu 2024. Koordinasi telah dilakukan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyusun anggota KPPS di Rutan dan memastikan bahwa para warga binaan dapat menggunakan hak pilih mereka.

Kepala Rutan Kelas II B Putussibau Efendi Johan menyampaikan bahwa daftar pemilih tetap (DPT) awalnya mencakup 101 orang, namun hanya tersisa 68 orang yang masih terdaftar dalam DPT. Sejumlah dari mereka sudah bebas atau memulai surat keputusan integritas dan akan dibebaskan sebelum pelaksanaan Pemilu.

“Untuk TPS khusus di Rutan Putussibau kami sudah lakukan koordinasi dengan KPU dan kami mengusulkan anggota KPPS untuk pemungutan suara nantinya,” katanya melansir dari ANTARA, Rabu(10/1/2024).

Disampaikan Johan, daftar pemilih tetap (DPT) awalnya berjumlah 101 orang, namun yang masih terdaftar sebagai DPT tersisa 68 orang.

Sedangkan, 33 orang diantaranya ada yang sudah bebas dari Rutan Putussibau dan ada yang sudah memulai surat keputusan integritas dan akan dinyatakan bebas keluar dari Rutan Putussibau sebelum pelaksanaan Pemilu 2024.

Johan menjelaskan untuk saat ini jumlah penghuni Rutan Putussibau atau warga binaan sebanyak 137 orang.

Jumlah DPT Kapuas Hulu untuk Pemilu serentak sebanyak 193.984 jiwa dengan 984 TPS yang tersebar di 278 desa, 4 kelurahan di 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Dia mengatakan dalam pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024 direncanakan ada TPS khusus di dalam Rutan Putussibau agar para warga binaan tetap bisa menggunakan hak pilihnya.

Menurut dia, menghadapi pelaksanaan Pemilu 2024, pihaknya komitmen untuk menjaga netralitas terutama para pegawai Rutan.

“Kita komitmen untuk tidak terlibat politik praktis sesuai peraturan yang berlaku dan tidak ada intervensi terhadap warga binaan untuk mengarahkan pilihan atau memihak kepada salah satu peserta pemilu,” ucap Johan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan