Pengawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia Diperketat

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan beserta sejumlah instansi terkait melakukan monitoring di jalur tikus atau jalan tidak resmi di perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Badau, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA

Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, mengingatkan pentingnya memperketat pengawasan “jalan tikus” atau jalan ilegal di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Hal ini merupakan respons atas upaya penyelundupan barang-barang ilegal yang kerap terjadi di daerah perbatasan tersebut.

Fransiskus Diaan, setelah melakukan pemantauan “jalan tikus” di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, meminta agar petugas yang bertugas di perbatasan untuk memeriksa setiap orang yang melintasi wilayah tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyalahgunaan “jalan tikus” sebagai tempat penyelundupan barang-barang ilegal.

“Petugas wajib memeriksa setiap orang yang lewat sesuai prosedur, jangan sampai jalan tikus itu dijadikan tempat penyelundupan,” kata Fransiskus Diaan, melansir dari ANTARA, Selasa(14/11/2023).

Fransiskus juga meminta semua instansi terkait yang bertugas di perbatasan termasuk masyarakat untuk bekerja sama dalam melakukan pengawasan jalur-jalur tidak resmi.

Menurut dia, jalan tikus seringkali dijadikan tempat penyelundupan barang-barang ilegal yang dapat merugikan masyarakat banyak dan negara.

Salah satu contoh, upaya penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 21,1 kilogram yang berhasil digagalkan pihak TNI.

Dikatakan Fransiskus, jika saja sabu itu lolos diselundupkan maka alam berdampak luas bagi masyarakat dan negara.

Untuk itu, perlunya sinergisitas semua pihak dalam mengawasi daerah perbatasan.

“Jika hanya sebatas ingin mengunjungi keluarga tidak masalah, tapi jika tujuannya tidak jelas perlu diperketat, yang jelas setiap yang lewat wajib diperiksa,” pinta Fransiskus.

Sementara itu, Komandan Kodim 1206 Putussibau, Letkol Inf Sri Widodo mengatakan rentetan dari upaya penyelundupan narkoba di sepanjang perbatasan wilayah Kalimantan Barat sudah menjadi atensi nasional yang mesti dilakukan peningkatan pengawasan di jalur tidak resmi.

“Pengawasan perlu diperketat untuk mengantisipasi upaya penyelundupan barang ilegal oleh pihak-pihak tertentu,” kata Widodo.

Di sisi lain, Kepala Bea Cukai Badau Heri Purwanto mengatakan daerah perbatasan rawan terjadinya penyelundupan barang ilegal, sehingga perlu sinergisitas semua pihak dalam mengawasinya.

“Perlu peran semua pihak mengawasi daerah perbatasan terutama keluar masuk barang ilegal,” katanya.

Heri pun mengapresiasi atas pemantauan jalur tikus oleh Bupati Kapuas Hulu bersama sejumlah pihak, yang merupakan wujud kerja sama dalam pengawasan daerah perbatasan.

Dia mengaku selain melakukan pemeriksaan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Bea Cukai juga rutin melaksanakan patroli bersama tim gabungan petugas yang berada di perbatasan.

Heri berharap agar sinergisitas dalam pengawasan terus ditingkatkan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI dan mencegah tindak kejahatan lainnya di perbatasan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS