SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kapuas Hulu Pengujian HIV Tersedia di 23 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit Kapuas Hulu

Pengujian HIV Tersedia di 23 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit Kapuas Hulu

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Kastono saat ditemui di kantornya di Putussibau, Kamis (7/9/2023). (ANTARA)

Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah menyediakan fasilitas pengujian Human Immunodeficiency Virus (HIV) di 23 puskesmas dan tiga rumah sakit di kabupaten tersebut. Langkah ini diambil untuk mendeteksi infeksi HIV sejak dini.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Kastono, pengujian HIV ini sangat penting karena dapat membantu mendeteksi infeksi HIV sejak dini, sehingga langkah penanganan yang tepat dapat segera diambil.

“Pengujian itu penting untuk mendeteksi infeksi sejak dini, sehingga langkah penanganan dapat segera diambil,” katanya melansir dari ANTARA, Jumat(8/9/2023).

Sedangkan akses pengobatan menurut Kastono, setiap individu yang terinfeksi HIV membutuhkan akses yang mudah terhadap pengobatan antiretroviral (ARV).

Sehingga pihaknya bekerja sama dengan lembaga medis untuk menyediakan ARV kepada semua penderita HIV yang membutuhkan dan untuk saat ini pengambilan pengobatan sudah di bagi menjadi tujuh titik yaitu di RSUD Achmad Diponegoro, Puskesmas Putussibau Utara, Puskesmas Putussibau Selatan, Puskesmas Badau, Puskesmas Kalis, Puskesmas Jongkong dan Puskesmas Semitau.

Dia menambahkan, selain pengobatan fisik, penderita HIV juga membutuhkan dukungan psikososial untuk mengatasi stigma dan dampak emosional yang mungkin timbul sehingga mengakibatkan ODHIV bisa putus berobat.

“Pencegahan dan penanganan HIV/AIDS perlu kerja sama semua pihak terutama lapisan masyarakat, terutama terhadap pemahaman dan pengawasan dalam pergaulan anak-anak kita,” katanya.

Dinas Kesehatan Pengendalian dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu mencatat pada tahun ini sudah dua orang warga di daerah setempat meninggal akibat tertular penyakit HIV/AIDS.

“Penyakit HIV/AIDS itu tersebar di 12 kecamatan di Kapuas Hulu bahkan tahun ini sudah dua orang meninggal,” katanya menambahkan.

Kastono mengatakan sejak tahun 2016 sampai dengan 2023 tercatat 70 orang positif terinfeksi HIV/AIDS dan pada 2023 ini terdapat 25 orang yang tersebar di 12 kecamatan.

Menurut dia, risiko penyebaran HIV/AIDS di Kapuas Hulu disebabkan beberapa faktor di antaranya yaitu migrasi dan kurangnya pengetahuan tentang seks yang aman.

Dia menjelaskan, HIV memiliki dampak yang serius pada kesehatan manusia. Virus itu menyerang sistem kekebalan tubuh, menghancurkan sel-sel yang penting untuk melawan infeksi.

Akibatnya, penderita HIV menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi, seperti pneumonia, tuberkulosis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, tahap penyakit yang lebih lanjut, di mana tubuh memiliki kesulitan besar dalam melawan infeksi.

Oleh sebab itu pihaknya selalu mengkampanyekan edukasi tentang seks yang aman, penggunaan kondom, dan pentingnya pengujian HIV secara rutin. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko HIV dan cara mencegah penyebarannya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan