Penumpang Asal Pontianak Mengamuk di Bandara Juanda Surabaya, Akibat Ketinggalan Pesawat

Suasana Penumpanmg Asal Pontianak di Bandara Juanda Surabaya.[HO-Istimewa]

Pontianak (Suara Kalbar)- Penumpang pesawat asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan protes setelah penerbangan Lion Air JT 838 dibatalkan. Mereka mengalami ketidakpuasan karena penerbangan yang seharusnya berangkat dari Surabaya menuju Pontianak harus ditunda. Kejadian ini memicu adu mulut antara penumpang dan petugas bandara Juanda Surabaya. Rute penerbangan yang terkena dampak adalah Surabaya-Pontianak.

Dalam kejadian ini, belasan penumpang, termasuk rombongan dari sebuah bank swasta, merasa terganggu dan akhirnya marah setelah mendengar kabar ditinggalkan pesawat dan ditunda penerbangan.

Salah seorang penumpang bernama Wawan, yang berasal dari Kota Pontianak yang terlibat dalam adu mulut dengan petugas bandara Juanda Surabaya. Ia mengungkapkan kekecewaannya.

“Awalnya kami berada di Bali dan hendak pulang ke Pontianak dengan transit di Surabaya. Rombongan kami terdiri dari 18 orang. Jadwal keberangkatan dari Bali seharusnya pada pukul 14:25 siang, namun mengalami penundaan. Akhirnya kami diterbangkan ke Surabaya pada pukul 17:55. Setibanya di Surabaya, kami bermaksud melanjutkan penerbangan ke Pontianak. Namun, petugas bandara memberitahukan bahwa tidak ada penerbangan lagi ke Pontianak dan kami diharuskan menginap di Surabaya. Penerbangan ke Pontianak baru akan dilanjutkan besok pagi dengan melewati Jakarta,”kata Wawan, Minggu (4/5/2023).

Keterlambatan ini membuat para penumpang merasa terganggu, karena mereka seharusnya  mereka sudah dapat bekerja pada pukul 8 pagi keesokan harinya. Namun, akibat ketinggalan penerbangan, mereka tidak dapat melaksanakan kewajiban kerja mereka dan merasa dirugikan. Kejadian ini membuat mereka merasa kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh Lion Air, karena tidak adanya pemberitahuan yang memadai dari maskapai.

Saat ini, belasan orang warga Pontianak masih terdampar di Bandara Juanda Surabaya, menunggu klarifikasi dan tanggung jawab dari pihak Lion Air terkait kejadian ini.

Anggie, salah satu penumpang asal Pontianak yang juga ikut dalam rombongan, juga menyampaikan pengalamannya. Ia menegaskan bahwa penumpang dan rombongan tersebut merasa dirugikan akibat pembatalan ini dan terlibat dalam adu mulut dengan petugas bandara.

“Ini sudah keterlaluan kami seharusnya besok sudah masuk kantor pukul 8 pagi eh ternyata gak masuk kerja dikarenakan masalah ini. Kami merasa kecewa atas pelayanan Lion air .pihak Lion air pun tidak ada pemberitahuan. Kami merasa dirugikan ,karena kami tidak bisa kerja besok paginya,” jelas Anggie.

Kini, situasi para penumpang yang terjebak masih belum terpecahkan. Mereka berharap agar Lion Air segera memberikan penjelasan yang memadai dan memberikan tanggung jawab atas ketidaknyamanan yang mereka alami.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS