Landak  

Jejak Raden Abdul Kahar, Raja Pertama Kerajaan Landak

Makam Raden Abdul Kahar. [dokumen]

Catatan: Jasmin Haris, Ketua Pergunu Kalbar

DARI Studi Hermeneutika bahwa Kelahiran Raden Haji Abdul Kahar dapat lihat dari Naskah Lontar kerajaan Landak, kajian buku Majlis adat istiadat Kalimantan barat terkait asal mula kerajaan.

Wawancara beberapa tokoh bisa diperkirakan bahwa kelahiran Raden Abdul Kahar d Kampung Jering hal ini sesuai dengan perjanjian Raja Pulang Pali VII mengadakan sayembara terkait Siapa Pemuda yang bisa menebang pohon Merbabu dan memotong serta menurunkan nya di Sungai Raja berjanji akan memberikan dengan ikhlas salah satu istri yang ada 7.

Singkat cerita Seorang Pemuda asli Pedalaman Borneo yang bernama Ria Siner berhasil memenangkan sayembara tersebut. Akhirnya Raja Pulang Pali VII yang menepati janjinya. Dari 7 istri 1 orang yang tidak hadirkan oleh raja di balai pertemuan raja atau Istana kerajaan dan 1 orang lagi disuruh raja ke dapur bersama dayang dan pelayan dapur memakai arang Kuali dan Belanga di seluruh badan, wajah.. ini sebagai kekuatiran raja akan kemampuan Ria Siner.

Ria Siner dipanggil raja menghadap dan dipersilahkan memilih Istri-istri raja Pulang Pali. Setelah dipilih raja akan menceraikan istrinya dengan ikhlas menepati janji raja. Ria Siner dengan mengeluarkan sireh sekapur, membacakan mantra, jampi-jampi seketika Berubah jadi Kunang-kunang. Ria Siner berkata pada Raja .. ya paduka raja saya menyampaikan dan mengikuti dimana kunang-kunang hinggap itulah pilihan hamba. Paduka Raja. Silahkan kata raja sambil was-was dalam bercampur kuatir bahwa rahasia raja akan ketahuan.

Wal hasil kunang-kunang terbang terus sampai kedapur dan terus diikuti oleh Ria Siner, akhirnya apa yang terjadi kunang kunang itu hinggap di bahu Dara Itam. Akhirnya Ria menghadap raja bahwa inilah pilihan saya tuan raja Pulang Pali. Dengan kesatria dan janji raja yang sudah diucapkan rela memberikan Istrinya menceraikan. Ria Siner berpamitan membawa pulang Dara Itam ke Kampung Jering dekat daerah Kayak sekarang dan petilasan atau Keramat bisa disaksikan. Raja berpesan dengan Ria Siner.

Jika Istri ku ini mengandung anak ku 3 bulan kata raja. Bila melahirkan nanti laki-laki aku beri nama Ismahayana dan Jika perempuan silahkan Dara Itam yang memberikan namanya. Singkat cerita waktu-waktu yang ditunggu Dara Itam melahirkan di kampung Kering, tanggal, bulan, tahun belum ada Naskah atau sumber data yang dijadikan acuan. Apa yang terjadi Dara Itam melahirkan anak kembar laki-laki. Ria Siner ingat pesan raja’akhir memberikan kabar bahwa Dara Itam melahirkan kembar pria. Yang mana putra raja.

Raja memerintahkan kepada Ria Siner untuk meletakkan bayi kecil dihalaman rumah dan adanya Matahari sekitar jam 9-10 pagi dan bayi mana nanti menangis itulah Putra raja. Akhirnya apa yang terjadi… [bersambung]

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS