Harga Sembako tidak Stabil, Ahin Seorang Pedagang di Sekadau Mengeluh

Ahin, seorang pedagang sembako di Sekadau saat melayani konsumen, Selasa (7/2/2023). SUARAKALBAR.CO.ID/Suharyanto

Sekadau (Suara Kalbar) – Harga kebutuhan pokok sering tidak stabil. Sehingga berdampak kepada pedagang sembako yang harus pandai-pandai menyesuaikan harga jual kepada konsumen.

Berikut kisah Ahin (22), seorang pedagang sembako di Jalan Merdeka Barat KM 2 yang telah berdagang sembako dari tahun 2020 yang diawali dari meneruskan usaha pemberian saudaranya.

“Saya mulai berjualan sembako dari tahun 2020 sampai sekarang meneruskan dari usaha yg diberikan kakak saya kepada saya,” ungkap Ahin ditemui media ini pada Selasa (7/2/2023).

Ahing mulai berjualan dari pukul 07.00 – 19.00 Wib setiap harinya, dengan dibantu seorang karyawan berjualan sembako seperti, gula,beras,minyak goreng, elpigi dan bahan sembako lainnya .

Sembako merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan dengan keuntungan kisaran Rp900 ribu hingga Rp.1.500.000 per hari membuat ia memilih usaha sembako.

“Saya mulai berjualan dari pukul 07.00 sampai pukul 09.00 wib dibantu seorang karyawan,berjualan semboko yang merupakan salah satu kebutuhan pokok,dan keuntungaan yang lumayan memilih saya berjualan sembako,” ujar Ahin.

Adapun keluh kesah bejualan sembako yang juga berpengaruh dengan naik dan turun harga barang sembako membuat beliau terkadang susah menentukan harga modal lama dan modal baru.

“Kesulitan saya dalam berjualan sembako masalah turun dan naik harga,karna stok barang lama dan baru pasti berubah,sedangkan harga jual saya juga harus menyesuaikan dengan harga pasaran,”katanya.

“Contoh gula pasir dari harga Rp14 ribu perkilo naik menjadi Rp15 ribu modal perkilo,jadi sebelumnya harga jual Rp15 ribu perkilo harus saya naikan menjadi Rp16 ribu perkilo,” sambung Ahin.

Kendala lainnya adalah kurangnya dan terbatasnya jatah tersedianya elpigi 3kg dari agen elpigi ,padahan elpigi sangat dibutuhkan masyarakat untuk memasak dan sebagainya.

“Kendala saya lainya adalah tentang Elpigi 3 kg yang, terbatasnya jatah dari agen langganan saya, baru saja sampai satu hari bisa langsung habis, sedangkan jatah saya dari agen bisa 3 sampai 4 hari baru tersedia kembali. Kalau masalah harga konsumen tidak terlalu menggeluhkan asal tersedianya stok elpigi bila dibutukan,” pungkas Ahin.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS