Ngalu Pada Gawai Nyapat Tautn Dayak Simpakng di Ketapang

Ngalu Pada Gawai Nyapat Tautn Dayak Simpakng di Ketapang

Ketapang (Suara Kalbar)- Puluhan Perempuan dewasa dan remaja berjejer diiringi tabuhan gendang, gamelan dan gong, membawa secawan Tuak disuguhkan pada tamu yang baru datang menuju Rumah Betang Raya Kampung Pasir Balai Semandang untuk melihat pembukaan Gawai Nyapat Tautn XI di Kecamatan Simpang Hulu, Ketapang, Kamis (30/7/2022).

“Satu orang, satu teguk, demikian juga berikutnya. Itu tradisi Ngalu, ini wujud kebahagiaan kami masyarakat Dayak menyambut tamu yang datang pada setiap acara adat,” ujar Kabid Kebudayaan Disparbud Pemkab Ketapang Samson Noven.

Dia menjelaskan Ngalu merupakan prosesi penyambutan tamu khas Dayak Simpang Hulu. “Wujud kerendahan hati kami menyambut tamu yang datang, maka kami suguhkan minuman penghormatan,” katanya.

Dia menjelaskan Noven, Ngalu diawali dengan prosesi pancokng buloh muda (memancung buluh atau bambu muda) oleh salah satu perwakilan tamu atau tamu agung (tamu besar) pun memggunakan senjata khas berupa Mandau.

Selanjutnya setiap tamu disuguhi minum tuak dengan menggunakan tanduk kerbau dan cawan bambu, prosesi berikutnya adalah ritual pembasuhan kaki sebelum naik ke rumah adat, setiap tamu diperciki tampung tawar kebagian kaki.

Sambil berjalan menuju Tempat acara, tamu disuguhi Tuak, yang adalah minuman tradisional masyarakat Dayak Simpakng Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang yang wajib ada dan disuguhkan dalam acara adat seperti pernikahan, gawai Nyapat Tautn dan acara adat lainnya.

Minuman yang bisa memabukan tersebut dibuat dari beras ketan yang dipermentasi, rasanya manis.
Suguhan tuak adalah penghormatan tertinggi bagi tamu yang datang, biasanya kalau dalam pernikahan adat ada tuak Domakng Dabokng yang diminum menggunakan mangkok besar dan tanduk kerbau, diminum tamu dari kedua mempelai bergantian.

Sekda Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo, ketika membuka Gawai Nyapat Tautn XI menyampaikan, Pemkab Ketapang mendukung even kebudayaan di Kabupaten Ketapang, termasuk Gawai Nyapat Tautn “Gawai Nyapat taunt sudah ditetapkan sebagai agenda daerah Kabupaten Ketapang sejak 2016 melalui dinas pariwisata dan kebudayaan.

“Kepada panitia penyelenggara dan seluruh masyarakat simpang hulu agar mengemas acara nyapat taunt lebih baik lagi ditahun berikutnya, sebagai ajang pelestarian tradisi, seni dan budaya dayak simpang hulu agar menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisata budaya di kabupaten Ketapang,” kata Alex.

Gawai nyapat taunt merupakan agenda tahunan masyarakat adat Dayak Simpang Hulu, nyapat tautn artinya menutup tahun perladangan yg lalu dan membuka tahun perladangan berikutnya. Gawai nyapat taunt diawali dengan ritual Batatulak (buang sial), berdoa di keramat padagi dan ritual Nyapat Tautn itu sendiri.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Penulis: Tim Liputan / rEditor: Suhendra