Wacana Penghapusan Premium, Pasokan BBM ke Perbatasan Masih Lancar

Sanggau (Suarakalbar)- Berkurang pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Stasiun Pengisian Bakar Minyak atau SPBU di jalur sutra daerah perbatasan Kabupaten Sanggau menyusul adanya rencana PT. Pertamina akan menghapus BBM jenis premium.
“Secara perlahan sejak awal tahun 2021, distribusi BBM khusus jenis premium ke hampir semua SPBU mulai di kurangi. Pengurangan pasokan premium tersebut mencapai 30 persen dari kuota sebelumnya,” ujar Riska Pengawas di SPBU PT Balai Indah, Kamis (2/9/2021).
Menurut Riska, terjadi pengurangan jumlah pasokan BBM jenis premium. Sebelumnya SPBU Balai Indah Tanap Kembayan mendapatkan pasokan 160 ton perbulan. Namun saat ini berkurang menjadi 103 ton.
“Pengurangan pasokan BBM premium dari Pertamina pusat ini sudah berlangsung sejak awal tahun 2021. Kondisi ini sempat menganggu proses distribusi BBM reguler kepada masyarakat selama penyesuaian berlangsung”.ujarnya
Diungkap Ariska, meski sempat ada kepadatan jalur antrian pengisian BBM bersubsidi itu, namun pelayanan distribusi BBM relatif stabil melalui pengaturan kuota pengisian untuk konsumen.
Sementara itu terkait rencana PT. Pertamina mengantikan premium dengan pertalite khusus dalam waktu dekat ini mendapat respon khusus dari Pengusaha SPBU di daerah perbatasan Kabupaten Sanggau.
Pengusaha SPBU P.T Balai Indah Kabupaten Sanggau Wilson Silalahi, tidak mempermasalahkan kebijkan penghapusan dengan Menganti BBM jenis premium tersebut.
Namun sepanjang proses peralihan dari premium ke pertalite khusus itu, Pertamina harus menjamin stabilitas distribusi ke SPBU di daerah.
“Mesti ada jaminan dari Pertamina, terkait terkait stabilitas pasokan seta kuota ke SPBU, agar pelayanan ke konsumen atau masyarakat tidak terganggu, karena yang paling penting dalam pelayanan penjualan BBM di SPBU, adalah ketersediaan akan BBM. Sehingga dapat meminimalisir resiko kepanikan masyarakat mendapatkan BBM dengan terjadinya antrian panjang di depot pengisian BBM, tegas Wilson.
Sedangkan Ardi salah konsumen ketika di temui, mengakui tidak mempermasalahkan adanya rencana penggantian BBM premium ke pertalite khusus itu.
Yang terpenting bagi masyarakat adalah ketersediaan BBM. Menyangkut harga sudah menjadi kewenangan pemerintah dan sudah tentu menyesuaikan situasi saat ini.
“Pada intinya BBM itu harus tersedia dan cukup sampai ke daerah, agar semua kegiatan masyarakat yang tergantung dengan BBM ini terus berjalan,” tegas Ardi.