Meski Bermasker, Anak-anak di Mempawah Tampak Ceria Belajar Tatap Muka Terbatas

Para pelajar di Mempawah yang baru saja pulang sekolah usai mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, Senin (23/8/2021). Untuk menjaga keselamatan warga sekolah dari Covid-19, pihak sekolah menerapkan aturan ketat protokol kesehatan. SUARAKALBAR.CO.ID/Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Pemerintah Kabupaten Mempawah, melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disdikpora), resmi memberlakukan proses pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai hari ini, Senin, 23 Agustus 2021.

Dalam Surat Edaran Bupati Mempawah bernomor 421/4354/Dikporapar-A tertanggal 19 Agustus itu, dinyatakan, pembelajaran tatap muka secara terbatas ditujukan kepada satuan pendidikan PAUD/RA, SD/MI, SMP/Mts negeri/swasta dan PKBM Kesetaraan (Paket A/ULA dan Paket B/Wustho).

“Proses pembelajaran tatap muka terbatas ini tidak diwajibkan, kecuali sudah mendapat persetujuan orangtua/wali peserta didik dengan memperhatikan sejumlah syarat khusus,” ungkap Bupati Mempawah, Erlina.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, tambahnya, ditentukan selama lima hari kerja dengan sistem shift.

Itu artinya, jumlah peserta didik hanya diperbolehkan 50 persen dari jumlah keseluruhan peserta didik. Kecuali, bagi satuan pendidikan yang jumlah peserta didiknya di bawah 20 orang.

Nah, untuk menjaga keselamatan seluruh warga sekolah dari bahaya Covid-19, surat edaran tersebut mengatur secara lengkap berbagai syarat khusus yang harus dipenuhi pihak sekolah, dewan guru, peserta didik, bahkan orangtua.

 

Respon Orangtua

Jangan ditanya bagaimana respon orangtua dan siswa ketika mereka diperbolehkan belajar tatap muka meski secara terbatas, serta harus mematuhi protokol kesehatan ketat.

“Siapa sih yang ingin anaknya sakit karena Covid-19? Tentu tak ada yang ingin. Tapi anak-anak kami harus belajar, susah sekali (belajar) lewat daring. Biar lah terbatas dan harus patuh prokes, anak kami harus sekolah!” ujar Desi, orangtua siswa saat ditemui di SMPN 2 Mempawah Hilir.

Bersama Desi, sejumlah emak-emak juga menyampaikan hal serupa. Mereka menegaskan, langsung memberikan surat ijin tertulis kepada sekolah agar proses belajar mengajar tatap muka terbatas dapat segera dimulai.

Karena itu, orangtua siswa menyatakan siap memberikan dukungan kepada pihak sekolah yang telah memberlakukan sejumlah syarat dan ketentuan khusus demi menjaga anak-anak mereka dari bahaya Covid-19 saat belajar tatap muka terbatas.

 

Komentar Siswa

Para siswa yang ditemui, semua turut mengaku gembira ketika diperbolehkan kembali belajar di sekolah.

“Setiap hari kami juga sudah pakai masker, om! Di pasar, di rumah teman atau kemana saja pakai masker. Jadi saat belajar di sekolah pakai masker, kami tak heran lagi. Kami gembira bisa sekolah lagi,” ungkap para pelajar kompak.

Mereka juga mengungkapkan, saat turun dari rumah, telah dibekali orangtua dengan sarana cuci tangan hand sanitizer, masker cadangan dan diminta untuk tidak keluyuran atau jajan di luar.

“Jadi kami semua juga bawa air minum dan biskuit dari rumah om!” pungkas mereka.