SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Tak Punya Biaya Pulang ke Batam, Kakek 78 Tahun Ditampung di Rumah Singgah Mempawah

Tak Punya Biaya Pulang ke Batam, Kakek 78 Tahun Ditampung di Rumah Singgah Mempawah

Kakek Asfan asal Batam Kepulauan Riau yang terlantar dan ditampung di Rumah Singgah Mempawah membutuhkan biaya untuk pulang kampung.

Mempawah (Suara Kalbar)-Asfan bin Awi (78), warga asal Tembilahan, Kelurahan Sungai Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sudah seminggu terlantar di Kota Mempawah.

Oleh Dinas Sosial Kabupaten Mempawah, Kakek Asfan ditampung di Rumah Singgah Mempawah. Di sana disediakan makan minum. Namun rupaya, ia tak betah dan ingin segera pulang ke kampung halaman di Batam.

Kakek Asfan mengaku, berangkat dari Batam ke Kalimantan Barat pada 6 Nopember 2018 lalu, dengan maksud untuk mencari pekerjaan. Berbekalkan selembar kertas surat keterangan dari Ketua RT Tembilahan, ia pun menyeberangi lautan.

“Kakek Asfan ini sempat bekerja di Kabupaten Landak. Namun karena tak betah, ia terus berkeliling daerah. Sudah seminggu beliau tiba di Mempawah. Kami prihatin karena ia tak memiliki uang sepeser pun lagi,” kata Mikael, aktivitas Mempawah, Kamis (24/9/2020).

Saat siang tadi berada di Warung Kopi Mijan Terminal Mempawah, Mikael dan kawan-kawan berpatungan membelikan makanan dan minuman. Saat ditanya tujuannya setelah ini, kakek Asfan tampak kebingungan.

“Ia ingin pulang ke kampung halaman di Tembilahan Kota Batam. Namun tak punya uang lagi untuk ongkos. Kami bingung juga harus bagaimana,” kata Mikael lagi.

Dinas Sosial Mempawah, tambah Mikael, sebenarnya telah mengijinkan kakek Asfan untuk menginap sementara di rumah singgah Mempawah. Setidaknya, sudah seminggu ia menginap di sana.

Namun rupanya, kakek Asfan masih tetap tidak betah berada di Rumah Singgah Mempawah, karena sudah rindu kampung halaman dan ingin pulang segera ke Batam.

Kakek Asfan, tambahnya, sejauh ini terlihat sehat dan segar. Namun Mikael khawatir, jika terlantar terlalu lama, kakek Asfan bisa menderita sakit.

“Kami berharap ada donatur yang dapat memberikan bantuan ongkos perjalanan pulang ke Batam. Kasihan jika ia sampai terlantar terlalu lama,” tutup Mikael.

Penulis : Dian Sastra

Komentar
Bagikan:

Iklan