Karantina WNI Dari Wuhan Ke Natuna, Hariyadi : Melalui Media Nasional, Pemerintah Pusat Banyak Berbohong
Enam Pernyataan Sikap Masyarakat Natuna |
Natuna (suarakalbar) – Masyarakat Natuna meminta WNI dari Wuhan agar dipindahkan ke kapal KRI, mengingat lokasi karantina yang berada sekarang ini terlalu dekat dengan pemukiman masyarakat Natuna sekitar 1,7 KM.
Hal tersebut disampaikan Ketua KNPI Natuna, Hariyadi didepan masyarakat Natuna dan anggota DPRD Natuna, di halaman Gedung DPRD Natuna, Senin (3/02/2020) pagi.
Saat ini, masyarakat Natuna masih terus bertahan di halaman gedung DPRD Natuna guna menunggu kehadiran Bupati Natuna untuk menyampaikan pernyataan sikap mengenai WNI dari Wuhan yang di karantina ke Natuna.
“Yang jelas 6 point pernyataan sikap sudah kita sampaikan dan diterima oleh ketua DPRD Natuna,”jelas Hariyadi.
Lanjutnya dikatakan Hariyadi, selama ini pernyataan pemerintah pusat tidak sesuai dengan fakta dilapangan, dimana pemerintah pusat memasang telinga tuli dan mata buta terhadap masalah ini.
“Mereka mengatakan pemerintah pusat akan menjemput saudara kita dari Wuhan dengan tangan kosong tanpa pengamanan apapun. Tapi kenyataan mereka mengunakan beberapa pengamanan seperti astronot, ini sudah melihat kebohongan. Kita sudah melihat di TV Nasional,”ucapnya.
Selain itu, pemerintah juga mengatakan seberapa penduduk Natuna, artinya mereka tidak menghirau keselamatan masyarakat Natuna, apabila terjangkit sehingga masyarakat Natuna jadi korban.
Dimana Hak untuk hidup yang diamanahkan melalui Pancasila dan UUD 1945 serta penegak HAM diabaikan. Jangan bilang masyarakat Natuna anti kemanusian, kami masyarakat Natuna hanya ingin hidup sehat tanpa virus yang mematikan.
“Kami masyarakat Natuna tidak ingin berandai-andai, tanpa sepengetahuan Pemerintah Daerah Natuna dan masyarakat, secara diam-diam pemerintah pusat mengirimkan begitu banyak alat medis dan disulapkan anggar menjadi tempat kesehatan. Selain itu, apa yang kalian lakukan itu tidak berprikemanusian,” tuturnya.
Hariyadi, menambahkan apa yang disampaikan oleh pemerintah pusat melalui media nasional adalah pembohongan, jarak karantina yang dibangun sangat dekat dengan pemukiman masyarakat.
Lanjut dikatakan Haryadi, Menteri Kesehatan tidak menunjukan etika yang baik sebagai seorang menteri.
“Mereka (pusat) mengira masyarakat Natuna tidak bisa masuk kelokasi TNI, tapi dengan masalah ini kami siap berjuang untuk kesehatan masyarakat Natuna dengan menerobos masuk ke lokasi TNI,”ungkapnya.
“Apapun yang dikatakan oleh pemerintah pusat melalui media nasional adalah pembohongan, mereka tidak berbicara sesuai fakta,” ucapnya
Selain itu, banyak pemberitaan yang mengatakan masyarakat Natuna tidak berprikemanusian. Apa yang kami lakukan ini merupakan kemanusian untuk manusia.
“Selama ini kami tidak pernah menolak untuk kehadiran saudara kita dari negari terai bambu tersebut, kami ingin mereka tetap di Natuna, tapi tolong di pindahkan di Kapal KRI dengan berlabuh di lepas pantai jauh dari pemukiman penduduk. Karena virus tersebut sangat rentan terhadap orang lemah,”terangnya.
Untuk itu, masyarakat Natuna meminta agar pemerintah pusat tidak asal berbicara mengenai kondisi yang ada di Natuna melalui media Nasional.
Dari pantaun media ini, mulai Minggu (2/03/2020) lokasi kampung tua penagi dan lokasi keramaian lain sudah mulai sepi dari aktifitas masyarakat setempat. Masyarakat Natuna sudah banyak mengungsi akibat ulah pemerintah pusat. Sehingga mengakibatkan perekonomian masyarakat menurun.
Liputan : Imam