TEPAS Keuskupan Ketapang 2018

Ketapang (Suara Kalbar) – TEPAS (Temu Pastoral) Keuskupan Ketapang tahun ini berlangsung dari tanggal 29 Januari – 3 Februari 2018 di Kompleks Bina Utama Paya Kumang, Jl. Gatot Subroto, Ketapang.
TEPAS dibuka dengan misa, Senin (29/1) di Gereja Paroki St. Agustinus Paya Kumang. Misa Pembukaan TEPAS ini dipimpin langsung oleh Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi.
Tepas 2018 ini dihadiri oleh 95 peserta. Peserta TEPAS sendiri terdiri dari Uskup Ketapang Mgr. Pius, 40-an imam se Keuskupan Ketapang, utusan Ordo/Tarekat yang berkarya di Keuskupan Ketapang, utusan Dewan Pastoral Paroki 18 Paroki dan 2 Pra Paroki, para pengurus Komisi Keuskupan Ketapang, alumni Indonesian Youth Day dan Asean Youth Day.
Selama TEPAS, peserta akan mengevaluasi program kerja TEPAS tahun 2017. Program kerja TEPAS 2017 yang belum terlaksana akan direalisasikan pada tahun 2018.
“Setelah TEPAS, paroki-paroki diharapkan melaksanakan program kerja yang belum bisa terlaksana dan menyusun program kerja baru. Dalam TEPAS ini, kita hanya mengarahkan saja. Paroki-paroki yang membuat program kerjabya,” demikian Mgr. Pius, Uskup Ketapang.
TEPAS kali ini beda dengan TEPAS-TEPAS sebelumnya. TEPAS kali ini secara khusus dan istimewa akan membahas program kerja paroki-paroki yang berkaitan dengan masalah kebencanaan. Dengan program khusus ini, umat Katholik Keuskupan Ketapang diharapkan akan mampu mengantisipasi dan mengatasi masalah kebencanaan, yang belakangan ini kerap terjadi di Kabupaten Ketapang.
Dalam kotbahnya pun, Mgr. Pius sempat juga menyinggung tentang Gereja Sebagai Umat Allah.
Berkaitan dengan itu, Mgr. Pius merefleksikan sejarah san lika-liku mewartakan Injil di bumi Kalimantan. Dulu, kata Mgr. Pius, para misionaris sangat mengalami kesulitan dalam mewartakan Injil. Tetapi kesulitan itu tidak dialami oleh tiga keluarga Tionghoa, pelopor Gereja Katholik Keuskupan Ketapang, yakni Tan A Hak, Tan A Ni dan Tan Kau Pue.
Dari refleksi itu, Mgr. Pius menyimpulkan bahwa awam sangat berperan penting dalam perkembangan Gereja di Keuskupan Ketapang.
Karena itu, mengakhiri kotbahnya, Mgr. Pius berharap agar peserta menjadikan TEPAS sebagai ajang untuk saling berbagi, meneguhkan dan menyalurkan cinta Kristus.
Rangkaian acara TEPAS akan ditutup dengan misa, sekaligus Pembaharuan Janji Imamat, Minggu (4/2) di Gereja Katederal St. Gemma Galgani Ketapang. Misa Pembaharuan Janji Imamat ini akan dipimpin langsung oleh Mrg. Pius Riana Prapdi, Uskup Ketapang.
Pada saat Pembahuran Janji Imamat, sekitar 40-an imam yang berkarya di Keuskupan Ketapang akan mengucapkan kembali janji-janji imamat mereka di hadapan Uskup Ketapang dan umat yang hadir.
Penulis: Thomas Tion
Editor: Kundori