Kapal Tongkang Kandas di Pulau Kabung, Ini Kronologisnya
Bengkayang (Suara Kalbar)- Warga di sekitar Pulau Kabung dan sekitarnya yang masuk dalam kawasan konservasi daerah Pulau Randayan, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang heboh sebab kapal tongkang BG Indo Trans 3012 kandas pada Jumat (12/11/2021).
Kejadian tersebut diposting di media sosial Facebook group mancing liar Singkawang yakni dari akun facebook Hendro Prayogi.
Hendro Prayogi memposting video tongkang besar diduga bermuatan batubara yang terlihat sudah miring dan menurut komentar para anggota grup yang terdiri dari pemancing lokasi tongkang batubara tersebut berada di salah satu terumbu karang yang ada di dalam kawasan konservasi perairan daerah Kabupaten Bengkayang yang tidak jauh dari Pulau Kabung.
Untuk diketahui perairan di sekitar Pulau Kabung masih masuk dalam kawasan konservasi daerah Pulau Randayan sesuai dengan keputusan Menteri Kelautan Republik Indonesia Nomor 90 tahun 2020 dan juga termasuk Pulau Penata, Pulau Lemukutan, Pulau Randayan dan Pulau Baru termasuk ada di dalamnya.
Saat di dimintai keterangan tokoh pemuda Pulau Kabung Atox atau Juni Rahman melalui pesan singkat whatsapp mengirim video kejadian kapal tongkang BG Indotrans 3012 yang terlihat miring Jumat (12/11/2021).
Menurut Juni Rahman keberadaan tongkang batubara ada di sekitar Pulau Kabung dan terlihat jelas tongkang bermuatan yang diduga batubara itu sudah sangat dekat dengan bagan milik warga di Pulau Kabung
“Tongkang diduga bermuatan batubara tersebut terlihat sudah miring dan sangat dekat dengan bagan milik warga Pulau Kabung, yang pasti di kawasan tersebut sangat banyak terumbu karang apabila air surut pasti tongkang itu akan kandas menghantam terumbu karang,” jelas Juni Rahman.
Dia menjelaskan kejadian seperti ini bukanlah baru pertama kali namun beberapa waktu lalu hal serupa juga terjadi.“Kami yang merupakan warga di Pulau Lemukutan sangat khawatir akan keberadaan tongkang tersebut karena dikhawatirkan tongkang tersebut akan merusak terumbu karang dan jika batubaranya tertumpah akan mempengaruhi keberadaan ikan di perairan Pulau Kabung,” katanya.
Ia menambahkan warga yang berada di Pulau Kabung adalah nelayan dan mayoritas masyarakat tergantung kepada tangkapan ikan apabila terumbu karang kami rusak dan batubara mencemari laut di sekitar Pulau Kabung maka ke depan keberadaan kami akan sedikit terganggu oleh karena itu kami berharap hal ini segera diatasi oleh instansi terkait
Dalam video yang diposting di akun facebook milik Hendro Prayogi kapal tongkang yang terlihat miring selama 36 detik.
Sementara itu penanggung jawab pekerjaan lapangan AGM PT.GCL Armawan saat dikonfirmasi Sabtu (13/11/2021) membenarkan kejadian kandasnya tongkang yang diduga bermuatan batubara.“Siap benar pak, saya agensi shipping yang menangani dan mengageni tongkang yang kandas,” jelasnya.
Menurut Armawan berdasarkan kronologis kandasnya BG Indo Trans 3012, berdasarkan info dari nahkoda kami bahwa ketika pada saat akan sandar ke PLTU Kalbar 1 pada Selasa (2/11/2021) pukul 20.00 WIB arus dan angin sangat kuat.“Posisi tugboat dan tongkang masih di jalur Bouy sesuai panduan master jetty, namun tiba-tiba tugboat dan tongkang terbawa arus keluar dari jalur dan akhirnya berhenti,” jelasnya.
Ia mengatakan nahkoda mencoba menarik tongkang yang dibantu oleh tug assit namun tongkang hanya bergerak sedikit pada saat itu kondisi air surut terendah.
“Pada malam itu sekitar pukul 23.00 WIB dicoba kembali untuk ditarik namun tongkang tidak bergerak penarikan kemudian dilanjutkan kembali pada esok Rabu (3 11/2021 tetap tidak membuahkan hasil
Armawan mengatakan penarikan kemudian dihentikan menunggu pasang besar sementara posisi tongkang sudah miring ke kiri posisi side board tongkang sudah terendam air pada saat pasang.“Jumat pagi pada saat pasang naik tertinggi di coba lagi penarikan dibantu Tug assit namun tongkang tetap tidak bergeser, akhirnya setelah nahkoda diskusi dengan owner kapal diputuskan untuk melakukan penyedotan untuk mengeluarkan air di dalam palka,” jelasnya.
Ia mengatakan Tim dari Jakarta sudah datang dengan membawa pompa air 5 unit dilakukan pemompaan dari malam hingga besok pagi tongkang belum naik grab nya dilakukan lagi pemompaan sampai Minggu sore tetapi tetap tidak mengurangi jumlah air di dalam palka.
“Akhirnya diputuskan untuk sip tusip alih muatan selama empat hari mencari alat berat dan tongkang kosong untuk alih muatan,” katanya.
Akhirnya, kata Armawan, dapat dari Pontianak dan rencananya pada (15 /11/2021) lusa tongkang dan alat berat berangkat menuju tongkang yang kandas jika tidak ada halangan dan kendala sekitar Selasa (16/11/2021) pekerjaan sip tusip alih muatan dilakukan dan estimasi pekerjaan antara dua hingga tiga hari akan selesai.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





