1.950 Telur Penyu Diamankan PSDKP Pontianak, Siap Ditetaskan di Paloh
Sambas (Suara Kalbar) – Sebanyak 1.950 butir telur penyu berhasil diamankan dalam operasi pengawasan perikanan yang dilakukan oleh Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak bersama Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat melalui Pos Monitoring Sungai Belacan.
Kepala Stasiun PSDKP Pontianak, Bayu Y. Suharto, mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng Kelompok Wahana Bahari Paloh, kelompok masyarakat binaan WWF Indonesia, untuk mengawal proses penetasan telur penyu secara alami hingga berhasil menetas.
“Kami akan terus berkomitmen dalam mendukung upaya pelestarian penyu sebagai bagian dari perlindungan sumber daya kelautan dan perikanan. “Kami,”kata Bayu Y Suharto Minggu (22/06/2025).
Bayu menjelaskan Melalui kegiatan ini, PSDKP Pontianak menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kelompok masyarakat, dan mitra konservasi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut, khususnya dalam melindungi spesies penyu yang semakin terancam oleh aktivitas ilegal dan perubahan lingkungan.
“Seperti kita ketahui penyelundupan telur penyu masih kerap terjadi sehingga barang bukti yang kita ungkap langsung kita tanam agar dapat menetas menjadi penyu baru,” jelasnya.
Bayu menuturkan Sebagai tindak lanjut, dilakukan proses penanaman telur-telur penyu ke dalam lubang pasir untuk upaya penetasan alami. Sebanyak 17 lubang pasir telah disiapkan, masing-masing sedalam 50–60 cm, dengan isi 110–114 butir per lubang. Proses ini mengikuti prosedur konservasi berbasis pengalaman lokal di wilayah pesisir Paloh.
“telur penyu umumnya akan menetas dalam waktu sekitar 45 hari pada musim panas dan hingga 60 hari di musim hujan. Seluruh proses dilakukan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian agar tingkat keberhasilan penetasan dapat optimal,” tutupnya.
Penulis: Yati S
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





