Satgas Pangan Sintang Sebut Adanya Kenaikan Harga Jelang Nataru
Sintang (Suara Kalbar) – Tim Satuan Tugas Pangan Kabupaten Sintang melakukan kunjungan dan pemantauan delapan objek yang terkait dengan pangan di lima lokasi di Kabupaten Sintang, Rabu (18/12/2024).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan menjelaskan bahwa Tim Satgas Pangan Kabupaten Sintang mengumpulkan informasi dan data secara langsung khusus pada 8 objek yang terkait pangan di Kabupaten Sintang.
Adapun 8 objek tersebut adalah stok bahan pangan, harga bahan pangan, proses distribusinya, tanggal kadaluarsa pangan, izin perdagangan atau izin edar, penyalahgunaan seperti penimbunan, higienis dan beras SPHP.
“Kami sudah mengunjungi 5 lokasi yakni Pasar Junjung Buih, Agen Sembako Sarana Makmur Sentosa, Pasar Sayur Masuka, Holiday Mart, dan Agen Telur Sumber Ayam. Pengecekan langsung ini dalam rangka memastikan stok cukup dan harga stabil untuk sembako yang memang diperlukan masyarakat menghadapi Natal, Tahun Baru dan nanti Imlek,” jelas Subendi.
Dari peninjauan itu diketahui ada kenaikan harga sembako tetapi tidak signifikan atau masih dalam rentang yang wajar. Seperti bawang merah dan bawang putih, memang sejak November 2024 sudah mengalami kenaikan dan semunya dipasok dari Jawa. Bawang putih 37 ribu dan bawang merah 47-50 ribu per kilogram.
Kemudian harga daging sapi segar, di Pasar Junjung Buih 160 ribu per kilogram dan di Pasar Masuka 150 ribu per kilogram. Sedangkan daging beku dijual 90-110 ribu per kilogram, stok juga banyak.
Helmi Staf Ahli Bupati Sintang Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan menjelaskan bahwa menjelang Nataru, Tim Satgas Pangan Kabupaten Sintang ingin memastikan kondisi stok dan harga pangan tersedia dan stabil.
“Saya minta Disperindagkop dan UKM serta Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, untuk tetap mengumpulkan data harga sembako setiap hari dan dilaporkan ke pimpinan dan pemerintah pusat. Stok sembako harus aman sampai awal tahun baru 2025,” tambah Helmi.
Pihaknya juga akan mengawasi dengan ketat praktek penimbunan barang dan penyalahgunaan lainya. Karena hal ini bisa memicu kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar.
Jika ada pelanggaran, harus ditindak tegas. Operasi pasar dan gerakan pangan murah di lokasi strategis, agar terus dilakukan untuk membantu masyarakat,” tandas Helmi.
Pemantauan ini dipimpin oleh Subendi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan serta Helmi Staf Ahli Bupati Sintang Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan dan diikuti oleh seluruh Tim Satgas Pangan Kabupaten Sintang yang terdiri dari Polres Sintang, Kejari Sintang, Kodim 1205 Sintang, Bulog, BPS, Pertamina, jajaran Pemkab Sintang, dan anggota satgas lainnya.
Penulis: Tim/Rilis
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




