Potensi Ekspor Produk Olahan Kelapa Indonesia Sangat Besar
![]() |
| Ilustrasi pohon kelapa – (Pixabay/Pexels) |
Suara Kalbar – Permintaan dunia terhadap produk olahan kelapa semakin meningkat. Total nilai ekspor tahun 2019 saja mencapai 11,6 miliar dolar Amerika Serikat.
Nilai terbesar dalam bentuk
olahan daging kelapa sebanyak 3,91 miliar dolar AS, air kelapa 3,41
miliar dolar AS, tempurung 2,21 miliar dolar AS, dan sabut 0,2 miliar
dolar AS.
Alit Pirmansah dari International Coconut
Comunity menyatakan hal itu dalam webinar Forum Diskusi Kelapa Merebut
Pasar Kelapa Dunia.
Ketika itu, secara virtual dilangsungkan
pelepasan ekspor coco fiber dan coco peat ke Jepang oleh PT. Mahligai
Indococo Fiber dan briket arang kelapa ke Rusia oleh PT. Tom Cococha
Indonesia.
Volume ekspor yang paling besar tahun
2019 adalah minyak kelapa 610.812 ton, kemudian kelapa segar 558.153
ton, arang tempurung kelapa 349.607 ton, kopra meal 237.639 ton, kopra
153.655 ton, desicated coconut 98.742 ton, produk sabut 37.928 ton, gula
kelapa 36.465 ton, air kelapa 31.547 ton, santan 30.753 ton, karbon
aktif 28.708 ton.
Secara umum, perdagangan kelapa dunia
tahun 2020 akan turun tetapi tidak besar dan tidak untuk seluruh produk.
Ketika negara lain kesulitan memenuhi permintaan, ini jadi kesempatan
untuk Indonesia menggantikan. Dalam jangka panjang prospeknya positif
meskipun banyak tantantan yang harus diatasi.
Direktur Utama PT. Tom Cococha Indonesia
Asep Jembar Mulyana menuturkan tempurung kelapa hanya 16 persen dari
total volume kelapa sehingga untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
tergantung dari pengusaha minyak dan sabut kelapa.
Sekitar 90 persen produsen arang briket
tempurung kelapa di Indonesia memproduksi arang sisha. Indonesia
merupakan produsen arang sisha terbesar dan terbaik di dunia.
“Tidak ada negara lain yang sanggup
membuat arang sisha sebaik Indonesia. Merupakan anugrah Tuhan kualitas
tempurung kelapa Indonesia merupakan yang terbaik,” kata Asep.
Arang briket kelapa satu-satunya pasar
dimana demand lebih tinggi dari suply. Banyak permintaan yang tidak bisa
dipenuhi oleh Asep karena keterbatasan bahan baku.
Sumber : Suara.com, Selengkapnya DISINI
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





