PWNU Kalbar Serukan Kerukunan, Tanggapi Isu Penolakan Kedatangan Gus Muwaffiq
Pontianak (Suara Kalbar) – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi munculnya penolakan dari sekelompok pihak terhadap rencana kedatangan KH. Muhammad Muwaffiq (Gus Muwaffiq) dalam acara Orasi Kebangsaan di Kalimantan Barat.
Melalui Surat Pernyataan Nomor 93/PW.01/A.II.07.44/18/11/2025 yang ditandatangani pada 3 November 2025 di Pontianak, PWNU Kalbar menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat yang majemuk, serta mengajak seluruh pihak untuk tidak memperkeruh suasana dengan klaim sepihak.
“PWNU Kalimantan Barat mengajak seluruh komponen bangsa — ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga — untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan kedamaian. Jangan sampai perbedaan pandangan keagamaan maupun pilihan politik menjadi sebab perpecahan umat,” demikian bunyi salah satu poin pernyataan yang ditandatangani oleh KH. M. Isma’il Ghofur (Rais), KH. Muchtarul Aziz (Katib), Prof. Dr. KH. Syarif, MA (Ketua), dan H. Mokh. Ridwan, S.Ag (Sekretaris).
PWNU Kalbar juga menegaskan bahwa organisasi Islam besar di Kalimantan Barat seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Mathla’ul Anwar tidak termasuk dalam kelompok yang menolak kedatangan Gus Muwaffiq.
“Tidak ada pula para kiai pimpinan pesantren yang menyatakan dukungan terhadap penolakan tersebut,” tegas pernyataan itu.
Dalam surat tersebut, PWNU Kalbar menilai bahwa Gus Muwaffiq selama ini dikenal sebagai muballigh nasional, budayawan, serta tokoh Islam yang berkomitmen terhadap dakwah yang ramah, toleran, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
“Sepanjang pengetahuan kami, KH. Muhammad Muwaffiq tidak pernah menyampaikan pernyataan yang menghina atau membenci Rasulullah SAW,” tulis PWNU Kalbar.
Lebih lanjut, PWNU Kalbar menyatakan bahwa setiap individu maupun kelompok berhak menyampaikan pendapat, termasuk menolak atau menerima kedatangan seorang tokoh. Namun demikian, lembaga ini mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengklaim mewakili seluruh umat Islam, mengingat keragaman pandangan dan organisasi Islam di Kalimantan Barat.
“Dakwah dan kegiatan keagamaan hendaknya menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, bukan sebaliknya menjadi ajang perpecahan dan provokasi,” tulis PWNU Kalbar dalam pernyataannya.
PWNU Kalimantan Barat menutup pernyataan tersebut dengan menyerukan agar semua pihak menjaga semangat persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, perlindungan, dan keberkahan, serta meridhai kita semua,” tutup pernyataan resmi tersebut.
Sumber: Tim Liputan
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





