“Hadir Sejenak, Untung Unlimited?”
Oleh: A. Pratiwi, M.Pd
Di tengah padatnya aktivitas dan derasnya tuntutan hidup, mungkin, kadang kita terlupa bahwa hati juga butuh tempat untuk pulang. Maka, majelis ilmu adalah salah satu tempat itu, ruang sederhana namun penuh ketenangan, di mana satu kalimat dapat menjadi cahaya, satu nasihat dapat menjadi petunjuk, dan satu penjelasan yang tampak biasa dapat menjadi titik balik menuju perbaikan diri. Karena terkadang, perubahan besar justru lahir dari momen-momen kecil yang tak kita rencanakan.
Alhamdulillah, pada setiap bulannya, Masjid At-Taqwa di Mempawah Hilir menjadi saksi berkumpulnya para pencari ilmu dalam sebuah majelis, yakni Kajian Fikih & Tasawwuf Majlis Ta’lim Darussholihin Kabupaten Mempawah. Agenda ini telah rutin diadakan setiap bulan, menghadirkan suasana tenang yang menjadi jeda spiritual dari kesibukan dunia.
Saat aktivitas harian terasa mengikat, majelis Darussolihin menjadi ajakan lembut untuk kembali menata hati dan memperbaharui iman. Kajian tersebut dibimbing oleh Ustadz Arisandy A. Hamid, S.Hum., M.Pd, alumnus Pondok Pesantren Al-Mukhlishin Antibar dan Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan. Dengan penyampaian yang lembut, runtut, dan mudah dipahami, beliau membawa materi fikih dan tasawuf menjadi lebih menarik dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Tentunya, setiap pertemuan selalu menyimpan limpahan hikmah. Meskipun materi yang dibahas menyoal hal-hal yang terkadang terasa familiar, seperti tentang tata cara wudhu, shalat, adab, atau ibadah harian lainnya, namun justru itu menunjukkan pentingnya mengulang dan memperdalam ilmu. Sebab, ilmu bukan sekadar mengetahui hal baru, tetapi meneguhkan apa yang sudah kita pelajari, meluruskan yang mungkin terlupakan, dan dan membantu kita ‘reset’ hati agar tetap berada di jalur yang Allah ridhoi.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Mujādilah ayat 11, yang artinya:
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu…”
Ayat tersebut bukan hanya mengandung motivasi, tetapi penegasan bahwa ilmu adalah cahaya yang mengangkat derajat siapa pun yang mempelajarinya.
Di antara hal penting yang sering disinggung adalah tentang niat yang baik dan cara yang benar. Tentu dua hal ini tidak dapat dipisahkan dalam ibadah.
Niat yang baik haruslah murni karena Allah semata, lillahi ta’ala, mengharap ridho-Nya, bukan pujian atau penilaian manusia. Namun niat yang baik saja belum cukup. Ia harus diiringi dengan cara yang benar, sebagaimana tuntunan Rasulullah ﷺ. Inilah yang disebut para ulama sebagai kaidah “ihsanul amal”: Amal yang diterima oleh Allah adalah amal yang ikhlas niatnya dan benar caranya.
Hal ini merujuk pada sabda Nabi ﷺ:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari & Muslim)
Dan ayat Allah dalam QS. Al-Kahfi ayat 110, yang artinya:
“…Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak mempersekutukan dalam ibadahnya kepada siapa pun juga.”
Kedua dalil tersebut mengajarkan bahwa ibadah bukan sekadar ingin berbuat baik, tetapi harus dilakukan sebagaimana dicontohkan Rasulullah ﷺ. Maka, majelis ilmu menjadi tempat terbaik untuk memastikan bahwa niat kita tetap lurus dan cara ibadah kita tetap terjaga sesuai tuntunan.
Dalam Islam, menghadiri majelis ilmu adalah ibadah yang bernilai besar. Setiap langkah menuju masjid dicatat sebagai pahala. Nabi ﷺ bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Oleh karenanya, majelis ilmu menjadi penting karena di sanalah hati dibersihkan setelah penat oleh urusan dunia, arah hidup ditata ulang agar tidak terseret arus rutinitas, dan kualitas ibadah diperkuat melalui pemahaman yang benar. Di dalamnya, semangat beribadah yang barangkali sempat meredup kembali dihidupkan, sementara ketenangan turun perlahan bersama naungan para malaikat yang menghadiri tiap langkah. Dan dari sinilah kita mulai menyadari bahwa setiap pertemuan sejatinya bukan sekadar agenda bulanan, tetapi peluang yang Allah bukakan untuk memperbaiki diri, peluang yang sering datang dalam bentuk yang sederhana namun berdampak besar.
Bisa jadi satu nasihat yang terdengar ringan menjadi titik balik hidup kita, bisa jadi satu penjelasan fikih mengubah kualitas ibadah kita, atau justru satu kalimat hikmah membangkitkan kembali kepekaan spiritual yang sempat tertidur.
Karena itulah, majelis ilmu selalu punya cara untuk melembutkan hati yang keras, menenangkan hati yang gelisah, dan memperbaiki niat yang mulai goyah. Di sanalah Allah membuka pintu hidayah dengan cara-cara yang tidak selalu kita duga, pelan, halus, namun menguatkan. MasyaAllah.
Maka, bagi siapa saja yang ingin memperbaiki diri, menenangkan hati, atau memperdalam pemahaman agama, hadir di majelis ilmu adalah langkah terbaik yang dapat diambil. Tidak perlu menunggu siap. Tidak perlu menunggu waktu luang yang sempurna. Cukup hadir dengan hati terbuka dan biarkan ilmu mengetuk pintu jiwa kita.
InsyaAllah, setiap bulannya, pada salah satu malam Kamis se-ba’da Isya, Masjid At-Taqwa akan kembali menjadi tempat berkumpulnya para pencari ilmu, para pencari berkah. Semoga Allah memudahkan langkah kita menuju majelis ilmu dan menjadikan setiap kehadiran sebagai amal yang mengundang ridho Allah.
Pada akhirnya, kita akan sadar bahwa hadir sejenak di majelis ilmu bukanlah perkara durasi, tetapi perkara hati yang datang untuk mencari barokah tuk mendapat ridho-Nya. Dalam hitungan menit yang mungkin terasa singkat itu, Allah membukakan pintu-pintu kebaikan yang tak terhitung: ketenangan yang meresap, niat yang dibenarkan, pemahaman yang diluruskan, serta dosa-dosa kecil yang digugurkan.
Rasulullah bersabda bahwa majelis ilmu adalah taman-taman surga; siapa pun yang duduk di dalamnya, malaikat menaungi, rahmat meliputi, dan Allah menyebutnya di hadapan makhluk-Nya.
Sungguh sangat membahagiakan, meski hanya dengan kehadiran yang sebentar, keuntungan dengan mendapat keberkahan dari Allah bersifat tanpa batas, ia mengalir, meluas, dan menetap jauh melampaui waktu kita duduk. Inilah mengapa hadir sejenak pun mampu mengaktifkan barokah yang unlimited, menghadirkan keuntungan bernilai akhirat tanpa batas, karena yang mendatangkan keberkahan itu bukan menyoal lamanya kita tinggal, tetapi lurusnya niat kita datang.
*Penulis adalah Dosen Perguruan Tinggi Swasta Kalimantan Barat
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




