SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Opini Mayat di Masjid, Hati di Mana?

Mayat di Masjid, Hati di Mana?

“Ketika Balita Dibunuh dan Jasadnya Ditinggalkan di Depan Masjid: Islam Tak Diam.”

Oleh: Fakhurrazi Al Kadrie S.HI, MP.d

KITA  hidup di zaman ketika masjid bukan lagi hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga tempat “penitipan mayat”—bukan karena meninggal dalam keadaan syahid, tapi karena dibunuh secara keji oleh tetangga sendiri. Ironi, bukan? Seorang balita, Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), dilaporkan hilang selama empat hari di Singkawang. Dan ketika harapan orangtuanya menggantung di langit malam, mereka justru disambut oleh kenyataan paling mematikan: jasad sang buah hati ditemukan di teras masjid. Ya, masjid—tempat kita mengajarkan kasih sayang, bukan menyimpan hasil kekejaman.

Dan pelakunya? Bukan geng mafia, bukan pembunuh bayaran, bukan pula hantu jalanan. Tapi tetangganya sendiri, Uray Abadi, yang konon katanya “tidak menggunakan senjata tajam”—hanya tangan kosong. Oh, maaf, cuma tangan, katanya. Seolah dengan tidak memakai pisau maka pembunuhan itu jadi lebih manusiawi.

Membunuh itu satu hal. Tapi meletakkan jasad tak berdosa di masjid? Di pintu rumah Allah? Itu sudah bukan sekadar kebiadaban itu adalah bentuk spiritualisasi kejahatan yang paling menjijikkan. Alibi pelaku kepada polisi: katanya karena “masjid itu tempat suci”. Tentu saja, Pak! Dan Anda pikir Tuhan akan tersenyum melihat Anda mempersembahkan tubuh balita hasil cekikan di rumah Anda?

Kita hidup dalam zaman di mana pembunuhan anak bisa dibungkus dengan logika agama. Ini bukan hanya soal moral, ini soal kerusakan nilai. Masjid menjadi latar belakang pembenaran: seakan dengan diletakkan di teras masjid, mayat jadi suci. Seakan Tuhan bisa dibodohi oleh “setting tempat”. Astaghfirullah.

Allah SWT berfirman:

وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ ﴿٨﴾ بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ ﴿٩﴾

“Dan apabila bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh?” (QS. At-Takwir: 8-9)

Al-Qur’an sudah sejak 14 abad lalu mengecam praktik pembunuhan anak. Tapi rupanya, kita masih gagal menjadi manusia. Bahkan hewan pun menjaga anak-anak mereka dengan lebih bermoral daripada sebagian kita yang katanya “berakal”.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa membunuh seorang jiwa tanpa alasan yang benar, maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.” (HR. Bukhari & Muslim)

Kalau membunuh orang dewasa saja dosanya setara membantai umat manusia, bagaimana jika korbannya adalah balita, tak berdosa, tak bisa melawan, tak tahu apa-apa selain senyum polos?

Kita diajarkan sejak kecil bahwa rumah adalah tempat aman. Tetangga adalah keluarga kedua. Tapi kenyataannya, di era ini, kita harus bertanya ulang: Apakah kita benar-benar mengenal tetangga kita? Atau kita hanya kenal fasad sosial mereka di grup WhatsApp RT?

Uray Abadi ini bukan monster dari hutan. Dia manusia yang hidup di antara kita, mungkin ikut gotong royong, mungkin pernah pinjam garam. Tapi ternyata bisa berubah jadi pembunuh dalam sunyi.

Oh, betapa mulianya kita ini. Kita kutip ayat, kita pakai kopiah, kita unggah foto masjid di Instagram. Tapi anak tetangga hilang? Kita cuma scroll berita lalu lanjut nonton drama Korea. Karena di dunia modern ini, kematian hanya valid kalau viral. Barulah kita akan sedih—itu pun kalau story-nya cukup aesthetic.

  1. Bangun budaya menjaga anak sebagai amanah, bukan beban.
  2. Hidupkan fungsi masjid sebagai pusat edukasi dan perlindungan, bukan lokasi pembenaran dosa.
  3. Ajak masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai Islam yang murni, bukan agama yang hanya dikutip ketika cocok.

Dan yang paling penting: jangan lagi abaikan anak-anak. Karena merekalah amanah terbesar yang kelak akan menagih pertanggungjawaban kita di akhirat.

Rafa Fauzan mungkin sudah tenang di sisi-Nya. Tapi luka pada nurani kita akan terus terbuka. Semoga tangisan balita itu menjadi saksi yang membangunkan umat dari tidur panjang mereka.

*Penulis adalah Penyuluh Agama Islam kementerian agama kota Pontianak 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan