Masjid Al-Falah Dukung Program Pemkot Pontianak, Gunakan Besek Gantikan Kantong Plastik
Pontianak (Suara Kalbar) – Dalam upaya mendukung kebijakan Pemerintah Kota Pontianak untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, Masjid Agung Al-Falah yang berlokasi di Jalan Haji Rais A. Rahman mulai menggunakan kemasan tradisional berupa besek (wadah dari anyaman bambu) untuk membungkus daging kurban pada perayaan Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Wali Kota Pontianak Nomor 30 Tahun 2025 tentang pelaksanaan Iduladha tanpa kantong plastik.
Dalam surat tersebut, pemerintah mendorong panitia kurban di seluruh masjid dan mushola agar menghindari penggunaan kantong plastik dalam distribusi daging kurban, sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah plastik di kota ini.
Ketua Panitia Kurban Masjid Al-Falah, Haji Kadirman, mengungkapkan bahwa meski keputusan penggunaan besek baru diedarkan menjelang pelaksanaan kurban, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.
“Masalah besek ini kita baru tahu di tengah-tengah proses kerja. Kalau dari awal kita tahu, tentu kita bisa persiapkan lebih baik. Tapi walaupun dananya terbatas, kita tetap kerja sama dengan pihak masjid. Karena ini mendadak, ya secukupnya saja kita gunakan besek. Saya rasa bukan masalah sulit, yang sulit itu keuangannya,” ujar Haji Kadirman.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Kurban, Erwin Yulizar, menambahkan bahwa pihaknya mendapatkan bantuan besek dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak sebanyak 234 buah. Namun jumlah tersebut masih belum mencukupi seluruh kebutuhan distribusi daging kurban di masjid tersebut.
“Besek ini kita dapat bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup, mereka memberikan 234 besek, tapi kita juga sampaikan bahwa jumlah itu tidak cukup. Dinas meminta kita membuat anggaran untuk keperluan besek ini, dan tentu kita sangat mendukung kebijakan ini,” jelas Erwin.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa panitia juga menerima imbauan dari dinas agar ke depan bisa melibatkan warga, khususnya ibu-ibu, untuk menganyam besek sebagai upaya pemberdayaan dan keberlanjutan program ramah lingkungan.
“Tadi kita juga dapat himbauan agar ke depan bisa memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti besek, dan dinas minta agar ibu-ibu dilibatkan untuk membuatnya. Tahun depan kita usahakan, supaya lebih siap dan lebih mandiri,” tambahnya.
Penulis: Fajar Bahari
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now