Kasus PDSS di SMAN 1 Mempawah Terungkap, 90 Sekolah di Kalbar Alami Masalah Serupa

Pontianak (Suara Kalbar) – Sebanyak 90 sekolah atau sekitar 10 persen dari total 893 SMA/SMK/MA di Kalimantan Barat diketahui belum menyelesaikan entri data dan finalisasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, mengungkapkan bahwa sistem PDSS sepenuhnya dikelola oleh panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) di sekolah masing-masing tanpa keterlibatan Dinas Pendidikan Provinsi.
“Sistem atau aplikasi PDSS ini langsung dari panitia SNPMB ke sekolah-sekolah. Jadi Dinas Pendidikan Provinsi ini tidak tahu sudah sampai di mana atau progres entri data dan finalisasi pada aplikasi PDSS yang dilakukan oleh sekolah,” ujar Harisson pada Jum’at (08/02/2025).
Ia juga menyebut bahwa pihak sekolah tidak melaporkan keterlambatan tersebut kepada Dinas Pendidikan karena merasa itu merupakan kesalahan mereka sendiri.
“Sekolah tidak lapor ke Dinas Pendidikan kalau entri data dan finalisasi mereka di PDSS terlambat karena mereka tahu ini kelalaian mereka, jadi mereka takut melapor,” jelasnya.
Kasus ini terungkap setelah siswa SMAN 1 Mempawah memprotes data mereka yang belum terinput di PDSS. Menyikapi hal itu, Harisson langsung menginstruksikan langkah cepat dengan mengirim Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, dan operator sekolah ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meminta kebijakan khusus.
“Dari sanalah kita tahu ternyata di Kalbar ada 90 sekolah (10 persen) dari total 893 sekolah yang ada di Kalbar belum menyelesaikan entri data dan finalisasi di PDSS,” ungkapnya.
Permasalahan ini tidak hanya terjadi di Kalbar. Secara nasional, dari 48.946 sekolah SMA/SMK/MA negeri maupun swasta, baru 21.003 sekolah (42 persen) yang telah menyelesaikan entri data hingga finalisasi nilai di PDSS. Namun, ada perkembangan positif terkait SMAN 1 Mempawah.
“Malam ini saya mendapatkan laporan dari Kadis Pendidikan bahwa yang tadinya 106 siswa sudah difinalisasi, alhamdulillah ada tambahan 7 siswa yang tadinya datanya belum lengkap juga sudah selesai difinalisasi atau disetujui, sehingga 113 siswa eligible SMAN 1 Mempawah seluruhnya dapat mengikuti SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi),” jelas Harisson.
Saat ini, Dinas Pendidikan Kalbar masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari Kemendikbudristek atau panitia SNPMB terkait sekolah-sekolah lain yang mengalami kendala serupa.
“Karena masalah PDSS ini sudah mencuat menjadi perhatian secara nasional, saya berharap agar sekolah-sekolah lain juga dapat diberikan perpanjangan waktu untuk menyelesaikan entri data dan finalisasi sehingga keseluruhan siswa eligible dapat mengikuti SNBP,” pungkasnya.
Penulis: Maria
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS