Penyuluh Agama Bengkayang Gencarkan Sosialisasi Cegah Gerakan Intoleransi
Bengkayang (Suara Kalbar)- Penyuluh agama di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, semakin intens mengedukasi masyarakat mengenai bahaya gerakan intoleransi yang menyusup melalui berbagai jalur, termasuk media sosial dan pertemuan tertutup.
Khusni Mubarok, salah satu penyuluh agama, menekankan pentingnya masyarakat mengenali ciri-ciri gerakan tersebut agar tidak terjebak.
“Masyarakat harus mewaspadai gerakan intoleransi. Sebagai penyuluh kita tekankan kepada masyarakat pentingnya pengetahuan untuk mengenali ciri-ciri dari gerakan intoleransi agar masyarakat lebih waspada,” katanya melansir dari ANTARA, Kamis(5/12/2024).
Ia juga menjelaskan gerakan intoleransi seringkali menyusup melalui berbagai cara, termasuk melalui media sosial dan pertemuan-pertemuan tertutup. Ia mengemukakan bahwa salah satu ciri utama gerakan ini adalah adanya ajakan untuk membenci atau mendiskriminasi kelompok lain yang berbeda keyakinan atau pandangan.
“Gerakan intoleransi juga seringkali menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks untuk memprovokasi dan memecah belah masyarakat,” katanya.
Ia mengingatkan masyarakat agar selalu kritis terhadap informasi yang diterima, terutama yang berasal dari sumber yang tidak jelas. Ia mengajak masyarakat untuk selalu mencari kebenaran dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat merusak kerukunan antarumat beragama.
Selain itu, dia juga memberikan beberapa tips praktis untuk menghindari pengaruh gerakan intoleransi. Salah satunya dengan memperkuat pemahaman agama yang benar dan moderat. Ia menekankan pentingnya belajar agama dari sumber yang terpercaya dan mengikuti ajaran yang mengedepankan toleransi dan kedamaian.
Ia mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan positif di masyarakat, seperti gotong royong dan kegiatan sosial lainnya.
Menurut dia, dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut, masyarakat dapat mempererat tali silaturahim dan membangun kebersamaan yang kuat, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang bersifat memecah belah.
Dia berharap masyarakat dan juga jamaah dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.
“Masyarakat diharapkan dapat terhindar dari pengaruh gerakan intoleransi dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang dapat merusak kerukunan dan kedamaian di lingkungan mereka,” ujarnya.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS