Gemawan dan Institut Dayakologi Dorong Peran Perempuan Muda dalam Adaptasi Perubahan Iklim di Mempawah
Mempawah (Suara Kalbar) – Kerjasama antara Gemawan dan Institut Dayakologi kembali mengadakan kegiatan penting yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuka agama, tokoh adat, pemerintah desa, karang taruna, kelompok tani, dan kelompok perempuan muda.
Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa lokasi seperti Aula Kantor Desa Suak Barangan, Bumbun, dan Sekabuk di Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, dari 9 hingga 11 Oktober 2024.
Aktivis Institut Dayakologi yang dikenal dengan panggilan Duyung menyampaikan bahwa perempuan muda memiliki peran signifikan sebagai agen perubahan dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Selain itu, sambungnya, perempuan muda juga berpotensi menjadi pemimpin dalam gerakan lingkungan di tingkat akar rumput. Mereka dapat mengorganisir komunitas untuk melakukan aksi-aksi pro-lingkungan,” ujar Duyung dala keterangan yang diterima, Selasa (15/10/2024).
Oleh karena itu, menurut Duyung, perlunya menggali perspektif stakeholder desa tentang peran perempuan muda dalam mitigasi perubahan iklim yang nantinya sekaligus menganalisis kendala dan tantangan, yang dihadapi dalam upaya pemberdayaan perempuan muda terkait isu perubahan iklim.
Sementara itu Pegiat Gemawan, Ageng mengatakan “bahwa perempuan muda merupakan bagian yang fundamental dari sendi peradaban. Dalam konteks pengelolaan hutan dan lahan perempuan muda nantinya akan menggantikan peran pendahulunya dalam melestarikan hutan” kata ageng
Oleh karena itu, kata Ageng, melalui diskusi terfokus ini menjadi ruang dari multi-persepktif untuk melihat bagaimana cara pandang terhadap perempuan dalam hal pengelolaan sumber daya alam. “Misi ini harus mulai intens digalakan, artinya mesti ada penerus dan pelestari baru untuk menjaga sesuai dengan nilai-nilai luhur yang sudah diajarkan sejak dahulu,” pungkasnya.
Penulis: Deno
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS