Presiden RI Joko Widodo Resmikan Injeksi Bauksit Perdana di Mempawah
Mempawah (Suara Kalbar) – Kunjungan Kerja (Kungker) Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo merupakan kali kedua ke lokasi PT. Borneo Alumina Indonesia, sebelumnya kunjungan Presiden RI tersebut pada 24 Maret 2024 dengan agenda kerja meninjau lokasi pembangunan Smelter Grade Alumina Refiney (SGAR).
Kali ini, kunjungan tersebut masih sama, namun dengan tujuan yang berbeda, yaitu Presiden Joko Widodo secara simbolis meresmikan Injeksi Bauksit perdana setelah pembagunan fase pertama selesai.
Proyek pembangunan SGAR ini merupakan bentuk kerjasama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan beberapa perusahaan yang bernaung dibawah Mining Industry Indonesia (MIND ID), yaitu PT. Antam, PT. BAI, PT. Inalum.
Dalam sambutanya, Hendi Prio Santoso selaku Direktur MIND ID mengatakan, dirinya sangat berterimakasih atas kehadiran Presiden serta beberapa Menteri yang hadir dalam agenda peresmian.
“Saya mewakili seluruh jajaran, ingin menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kami atas bantuan dan dukungan kepada kami khusunya kepada Presiden Joko Widodo beserta jajaran, karena selama ini telah banyak hal yang telah kita capai, salah satunya dalam bentuk pengolahan bauksit ini,” ujarnya pada Selasa (24/09/2024).
Hendi kemudian menyebutkan, peresmian yang secara simbolis ini juga memilik suatu tujuan yang cukup penting, yang dimana peresmian ini juga meliputi Injeksi pertama smelter untuk pengolahan dari Bauksit ke Alumina.
“Ini injeksi pertama smelter, sekaligus memenuhi janji kami kepada bapak presiden, alhamdulillah, kita yang tergabung dalam Mind id grup sudah bisa melakukan integrasi dari bauksit menjadi ilumina dan alumina menjadi alumunium,” ujarnya.
Disamping itu, Hendi juga menyebutkan, bahwa dalam kesempatan ini dirinya juga meminta kepada Presiden untuk dapat mempermudah Mind Id dalam bentuk perizinan yang di perlukan ke depannya.
“Tentu untuk ke depannya pasti akan memerlukan beberapa yang berkaitan dengan perizinan-perizinan, yang nantinya diperlukan untuk beberapa tujuan, karena ini dapat mempengaruhi daya saing kita ke depannya dalam memproduksi Alumina,” jelasnya.
Presiden mengatakan, bahwa sudah selama 400 tahun Indonesia telah melakukan Ekspor maka dari itu, dirinya sebagai Presiden ingin Indonesia dapat melakukan Hilirisasi berbagai unsur mineral yang dapat menghasilkan bagi Indonesia ke depannya.
“Dari mulai rempah-rempah sejak hampir 400 tahun yang lalu kita telah melakukan Ekspor, dan negara yang melakukan Impor dari kita kini telah menjadi negara maju, bahkan kita yang memiliki sumber daya alam tersebut tidak bisa berkembang seperti mereka, maka dari itu Hilirisasi ini sangat penting dalam membangun Indonesia dari sumber daya yang kita kelola dan lebih menghasilkan untuk Indonesia kedepanya,” kata Presiden RI Joko Widodo.
Lebih lanjut, Presiden RI tersebut kemudian menyebutkan, dalam proses Hilirisasi yang kita lakukan selama ini, tentu ada beberapa negara yang tidak setuju, akan tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
“Pada saat Hilirisasi akan dijalankan, pastinya banyak pihak-pihak yang tidak senang untuk kita melakukan hal tersebut, karena secara tidak langsung kita tidak akan melakukan ekspor lagi kepada mereka, dan beruntungnya ketika kita melakukan penyetopan ekspor, dunia sedang dilanda pandemi yang mengakibatkan mereka tidak bisa berbuat apa-apa atas keputusan yang telah Indonesia buat. Tentu ini sebagai momentum untuk kita sebagai bangsa Indonesia agar dapat mengolah segala sesuatu yang bernilai dari Indonesia terutama unsur-unsur mineral dengan harga produk yang telah di hilirisasi yang cukup memberikan keuntungan,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS