Singkawang (Suara Kalbar)- Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan (PT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang Safari Hamzah mengatakan dalam proses pelayanan publik yang prima perlu diwujudkan inovasi-inovasi baru.
“Perlu diwujudkan Singkawang kerja cepat dan kerja tuntas dan perlu mencoba melakukan inovasi terkait administrasi kepegawaian, kenaikan pangkat dan lain-lain,” ujar Safari Hamzah usai gelar deklarasi komitmen di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Selasa (6/8/2024).
Dia menjelaskan saat ini memang pelayanan prima sudah menjadi kebutuhan dan tentu memanfaatkan teknologi digital sudah sangat diperlukan.
“Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara ASN memberikan pelayanan publik. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan ASN untuk menyediakan layanan yang lebih cepat, efisien, dan transparan. Sistem administrasi yang berbasis digital dapat mengurangi birokrasi, mempermudah akses informasi, dan meningkatkan kepuasan masyarakat. Contoh konkret termasuk e-government, e-service, dan aplikasi layanan publik online,”katanya.
Dia menjelaskan era digital saat ini ditandai dengan penggunaan teknologi yang meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Internet dan perangkat mobile telah menjadi bagian integral dari aktivitas sehari-hari.
“Pemerintahan di berbagai negara, termasuk Indonesia, tengah berupaya mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Transformasi digital ini mencakup pengembangan infrastruktur TIK, peningkatan literasi digital, dan penerapan sistem digital dalam administrasi publik,” katanya.
Meskipun memiliki banyak manfaat, kata Safari Hamzah, era digital juga membawa sejumlah tantangan bagi ASN, antara lain: pertama, keamanan siber ancaman terhadap keamanan data dan informasi semakin meningkat.
Kedua diantaranya menuntut ASN untuk memiliki kemampuan dalam melindungi sistem dari serangan siber adaptasi teknologi diantara banyak ASN yang masih perlu meningkatkan kompetensi digital mereka untuk bisa menggunakan teknologi dengan optimal.
“Ketiga, perubahan proses kerja dimana digitalisasi memerlukan perubahan dalam proses kerja yang kadang sulit diterima oleh sebagian pegawai serta keempat kesenjangan Digital, tidak meratanya akses terhadap teknologi dan internet di berbagai daerah dapat menjadi hambatan dalam penerapan sistem digital secara merata,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS