Sambas (Suara Kalbar)- Pengurus HMI Cabang Sambas menggelar Forum Group Discussion (FGD) Wawasan Kebangsaan dalam rangka Wujudkan Pilkada Damai dan Kondusif Tahun 2024 di Kabupaten Sambas.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Sambas Edi, Mantan ketum HMI Cabang Sambas, Firdaus, Alumni Finalis Debat Penegakan Hukum Bawaslu RI Tahun 2022, Nelsy Yendra, Ketua HMI Cabang Sambas Rizal dan puluhan peserta wawasan kebangsaan di salah satu Hotel di Kabupaten Sambas, pada Jumat (2/8/2024) siang.
Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Sambas, Edi menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa pemerintah merupakan peran penting dalam membentuk wawasan kebangsaan melalui kebijakan dan Program-program Pendidikan serta memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan Nilai-nilai Kebangsaan yang Positif dan menciptakan Kebanggaan Nasional dan mendorong Persatuan Bangsa.
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Kebangsaan seperti pendidikan, sejarah bangsa, budaya dan identitas serta peran pemerintah,” katanya dalam sambutan.
Edi menjelaskan dalam sistem Pendidikan tentang Sejarah Bangsa, Nilai-nilai Budaya, dan Persatuan Bangsa diajarkan untuk menghargai keragaman yang ada.
Kemudian, lanjut dia, sejarah adalah cermin dari Identitas Bangsa yang mendalam tentang Sejarah Bangsa guna dapat mengenali akar-akar perjuangan dan pencapaian dalam Sejarah Bangsa.
Selain itu juga, kebudayaan adalah salah satu elemen yang paling kuat dalam membentuk Wawasan Kebangsaan yang mencakup Bahasa, Adat Istiadat, Seni, dan Nilai-nilai yang kita warisi dari generasi sebelumnya untuk menghargai kekayaan warisan yang kita miliki sebagai bangsa.
Adapun contoh dalam penerapan wawasan kebangsaan, diantaranya mengikuti Perayaan Hari Kemerdekaan :
Warga Negara harus mempunyai kesadaran untum merayakan Hari Kemerdekaan dengan mengibarkan Bendera, Menyanyikan Lagu Kebangsaan, dan berpartisipasi dalam berbagai acara yang merayakan kebebasan dan persatuan bangsa.
Dalam partisipasi dalam Pemilu, ia menerangkan sebagai warga negara yang memiliki Wawasan Kebangsaan yang kuat akan aktif dalam Pemilihan Umum, memilih Pemimpin yang dianggap mampu memajukan Negara dan mewakili kepentingan Masyarakat.
“Kita juga menghormati Bendera dan Simbol-simbol Negara seperti Garuda Pancasila adalah contoh lain dari penerapannya terlihat saat upacara bendera di sekolah atau ketika bendera dikibarkan secara resmi,” jelasnya.
“Kita juga patut memahami dan merawat tradisi budaya lokal, antara lain : Tarian, Musik dan Seni Rupa, untuk menerapkan Wawasan Kebangsaan dan mempromosikan keberagaman Budaya di dalam Negara,” jelasnya.
Dengan uraian tersebut, ia menambahkan bahwa pilkada damai dan kondusif Tahun 2024 harus bisa dijaga dengan baik seperti menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945.
Kemudian, mewujudkan Pilkada Tahun 2024 yang berlangsung Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil. Tunduk dan Patuh pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menolak segala bentuk Penyebaran Hoaks, Kampanye Hitam, Ujaran Kebencian, Politik Uang dan Politisasi Sara.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS