SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak 165 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar

165 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar

Petugas BMKG Supadio Pontianak Reni menyampaikan informasi cuaca terbaru di Kalbar melalui kanal media sosial BMKG Kalbar. (ANTARA)

Pontianak (Suara Kalbar)- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak telah mendeteksi total 165 titik panas di berbagai lokasi di Kalimantan Barat.

“Pemantauan ini dilakukan menggunakan sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dan Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), yang memungkinkan deteksi titik panas secara akurat di seluruh provinsi,” kata Petugas BMKG Supadio Pontianak, Reni melansir dari ANTARA, Selasa(23/07/2024).

Menurut data terbaru dari BMKG Supadio, titik panas terbanyak terdeteksi di Kabupaten Sanggau dengan jumlah 64 titik. Kabupaten Bengkayang mengikuti dengan 31 titik, dan Landak dengan 14 titik.

Titik panas juga ditemukan di Ketapang dengan 13 titik, Kapuas Hulu dengan 9 titik, dan Melawi dengan 8 titik. Kubu Raya dan Sekadau masing-masing memiliki 7 titik, Sintang 5 titik, Sambas 4 titik, dan Mempawah 3 titik.

Namun, laporan cuaca menunjukkan bahwa selama 24 jam terakhir, dari 20 hingga 21 Juni 2024 pukul 07:00 WIB, Kalimantan Barat mengalami kondisi berawan.

“Diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang di beberapa daerah seperti Kabupaten Sanggau, Sekadau, Landak, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu. Hujan ini diharapkan dapat membantu meredakan kondisi kebakaran yang mungkin timbul akibat titik panas,” tuturnya.

Dalam hal angin, BMKG melaporkan bahwa pada ketinggian 3.000 kaki, angin umumnya bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan mencapai 25 knot. Kecepatan angin ini dapat mempengaruhi penyebaran asap dan polutan dari kebakaran, serta berpengaruh pada kondisi cuaca lokal.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kebakaran hutan dan lahan, terutama di area yang terdeteksi memiliki titik panas. Meskipun kondisi cuaca yang berawan dan hujan diharapkan dapat menurunkan risiko kebakaran, masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi terbaru mengenai cuaca dan titik panas.

Selain itu, BMKG Supadio juga mengimbau kepada pemerintah daerah dan dinas terkait untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan serta memantau secara berkala titik-titik panas yang terdeteksi.

“Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait sangat penting untuk menjaga lingkungan dan mencegah bencana yang lebih besar,” kata Reni.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan