SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia-Malaysia di GEF 2024 Pontianak

Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia-Malaysia di GEF 2024 Pontianak

CEO Education Malaysia Global Services (EMGS), Novie Tajuddin di dampingi Kadisdikbud Kalbar Rita Hastarita (ANTARA)

Pontianak (Suara Kalbar)- Sebanyak 32 perguruan tinggi dari Indonesia dan Malaysia berkolaborasi dalam kegiatan Global Education Fair (GEF) 2024 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat di Pontianak. Acara yang berlangsung pada 12-13 Juni ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkenalkan institusi pendidikan mereka kepada masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat Rita Hastari menyebutkan bahwa 32 perguruan tinggi yang berpartisipasi terdiri dari 17 perguruan tinggi Malaysia dan 15 perguruan tinggi dari Indonesia.

“Sebanyak 32 perguruan tinggi tersebut terdiri atas 17 perguruan tinggi Malaysia dan 15 perguruan tinggi dari Indonesia. Mereka memperkenalkan institusi masing-masing pada acara Global Education Fair 2024 yang dilaksanakan di Pontianak pada 12-13 Juni,” katanya melansir dari ANTARA, Sabtu(15/6/2024).

Ia menyebutkan perguruan tinggi Malaysia yang berpartisipasi, yakni UM, UKM, UTM, UNITI, The One Academy, MMU, QIU, UniKL, Yahos Sarawak, Fame Sarawak, APU, Raffles University, UTS, Swinburne, ICATS, Curtin, UNIMAS, TAFE NSW and AMCA, dan Centexs Sarawak.

Sedangkan perguruan tinggi dari Indonesia, yakni Universitas Trisakti Jakarta, President University, Unpar Bandung, Poltekkes, Universitas Panca Bakti, Universitas OSO, IAIN, BSI Pontianak, Universitas Winaya Mukti, Universitas Multimedia Jakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Telkom Bandung, YARSI Pontianak, dan Untan Pontianak.

“Kegiatan ini merupakan wadah informasi bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik di Indonesia maupun luar negeri khususnya di Malaysia,” tuturnya.

Di tempat yang sama, CEO Education Malaysia Global Services (EMGS) Novie Tajuddin mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Tinggi Malaysia berkolaborasi untuk mengikuti kegiatan tersebut karena mempertimbangkan tiga faktor utama, pertama, kedekatan geografis antara Malaysia dan Indonesia memudahkan siswa untuk belajar di kedua negara.

Kemudian, ada program yang memungkinkan siswa belajar dua tahun di Malaysia dan dua tahun di Untan atau UKM, sehingga memberikan pengalaman belajar yang lebih luas.

“Kedua, universitas di Malaysia diakui secara global. QS Ranking terbaru menempatkan lima universitas Malaysia di antara top 200 dunia, termasuk Universitas Malaysia yang berada di peringkat ke-60,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas dosen dan institusi melalui program-program yang diakui secara internasional.

“Ketiga, biaya pendidikan di Malaysia terjangkau. Sarawak, misalnya, adalah pilihan dekat dan ekonomis bagi siswa dari Kalimantan dan Malaysia yang memiliki 10 cabang universitas asing yang menawarkan program yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan orang tua,” katanya.

Novie juga mengatakan dengan terjalinnya kerja sama yang ada antara Kalimantan Barat khususnya dengan Malaysia akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan kedua negara, Malaysia dan Indonesia, dan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045 mendatang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan