AHY dan Prabowo Sepakat Mengikis Politik Uang dalam Pemilu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Saat ini Partai Demokrat bersiap untuk bergabung dengan koalisi baru. [ANTARA FOTO]

Jakarta (Suara Kalbar)- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa dirinya telah berbicara secara intens dengan Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk mengikis praktik politik uang yang merajalela.

AHY menyampaikan bahwa Prabowo sangat setuju dengan upaya tersebut karena juga merasakan hal yang sama. Prabowo dan Partai Gerindra juga mengalami nasib serupa dalam Pemilu 2024, di mana meskipun koalisi Indonesia Maju menang, namun Partai Demokrat gagal mempertahankan sejumlah kursi di DPR RI.

“Saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto, beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra juga mengalami nasib yang tidak jauh berbeda, artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,” katanya melansir dari ANTARA, Minggu(24/3/2024).

Sebelumnya AHY menyampaikan, Pemilu 2024 memberikan kabar baik dan kabar buruk bagi Partai Demokrat.

Kabar baiknya, Demokrat bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah menenangkan Pemilihan Presiden 2024. Kabar buruknya, Demokrat gagal mengamankan dan mempertahankan kursi di DPR RI, meski lolos parlement threshold.

Menurut dia, kegagalan ini dikarenakan politik uang yang sangat besar terjadi pada Pileg 2024.

“Politik uang memang bukan sesuatu yang baru. Tapi kali ini tahun 2024 ini ugal-ugalan, luar biasa buruknya,” katanya.

Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini, kondisi tersebut harus menjadi atensi bersama seluruh kader Partai Demokrat.

Terlebih, perjuangan untuk mengikis politik uang telah dibicarakan secara serius dengan presiden terpilih.

“Ini sebuah konsern bersama yang harus kita kawal. Jadi kapan nanti kalau sudah tenang semuanya, bersama teman-teman fraksi DPR ke depan kita bicara bagaimana kita memperbaiki sistem pemilu,” kata AHY.

AHY menyebut jika sistem pemilu tidak diubah maka setiap pelaksanaan pemilu tidak berkualitas, ada pihak yang menjadi korban. Tidak hanya pemilu yang tidak berkualitas, juga kualitas berdemokrasi, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara juga akan menjadi korban.

“Dan selamanya kemiskinan itu akan dijaga karena dengan vote buying hanya dengan itu kita mendapatkan suara, jangan sampai kita biarkan,” imbuhnya.

AHY menekankan kepada kader Partai Demokrat untuk berjuang memperbaiki sistem politik dan sistem pemilu semakin baik, yang diawaki orang-orang yang mempunyai integritas.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS