SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Kalbar Permintaan Maggot di Pasaran Meningkat, DLH Kekurangan Sumber Daya

Permintaan Maggot di Pasaran Meningkat, DLH Kekurangan Sumber Daya

Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmyulyono Saat Diwawancara (SUARAKALBAR.CO.ID/FAJAR BAHARI)

Pontianak (Suara Kalbar) – Budidaya Maggot menjadi salah satu alternatif pengelolaan sampah yang juga dapat menghasilkan uang.

Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmyulyono menjelaskan, salah satu upaya pengelolaan sampah organik yaitu dengan dijadikan sebagai pakan Maggot.

Dari hasil pantauannya di lapangan, satu kilo maggot yang siap jual dibanderol dengan harga 150 ribu rupiah. Bahkan saat ini pihaknya kesulitan untuk memenuhi permintaan di pasaran akibat kekurangan sumber daya.

“Maggot ini salah satu primadona, ulat maggot ini prosesnya cepat, dan permintaan pasar juga cepat, dari pengamatan kami 150 ribu perkilo, kami saat ini peternak maggot kekurangan sumber daya, permintaan banyak,” ungkap Syarif Usmulyono, Rabu (03/01/2024).

Adapun dari hasil budidaya, maggot memiliki banyak fungsi, salah satunya dijadikan untuk pakan ikan. Bahkan, menurut Syarif, jika ada yang dapat mengelola maggot menjadi tepung, akan lebih menguntungkan.

“Sekarang penggunaan ulat maggot untuk lele, arwana, dan ayam. Peternakan ayam dikasi ini, lebih bagus lagi berupa tepung, saya yakin laku keras kalau ada yang bisa kelola jadi tepung,” ungkapnya.

Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak juga siap untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat yang ingin melakukan budi daya maggot. DLH akan siap melatih dan juga memberikan bibit sebagai langkah awal budidaya.

“Kalau nanti ada rekan-rekan yang pingin berternak maggot kami siap latih dan kami kasih bibit. Karena yang namanya bibit nanti dia harus olah, berputar terus, jadi kalau sekali bibit harusnya nggak ada lagi permintaan karena dia bergerak terus,” tutup Syarif.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan