Ani Sofian Resmi Dilantik Sebagai Pj Wali Kota Pontianak
Pontianak (Suara Kalbar) – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, resmi melantik Ani Sofian sebagai Pj Wali Kota Pontianak di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (23/12/2023).
Ani Sosial dilantik untuk menggantikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan yang masa jabatannya telah berakhir pada 23 Desember 2023.
Pj Gubernur Kalbar Harisson mengingatkan Ani Sofian yang baru saja dilantik, untuk dapat menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Serta menjalankan tugas dengan mengikuti arahan dan kebijakan yang diamanatkan oleh Presiden.
Harisson, mengatakan sejatinya tidak banyak yang diperintahkan oleh Presiden, di antaranya adalah keinginan agar masyarakat sejahtera dan harus banyak membantu masyarakat keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Hal ini tidak terlepas dari kekhawatiran menyongsong 2025, di mana tenaga kerja Indonesia justru tetap menjadi pekerja kasar di perusahaan asing maupun dalam negeri. Presiden ingin generasi muda Indonesia berada di top management karena mereka cerdas dan berkompeten.
“Sehingga keluar perintah tekan angka stunting, angka kemiskinan ekstrem harus nol dan pengangguran harus ditekan dengan memperlancar investasi serta perizinan,” kata Harrison.
Sementara itu, Harrison juga menuturkan Pj Wali Kota dimungkinkan melakukan mutasi atas seizin Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Hal itu bisa dilakukan apabila Pj Wali Kota menganggap pejabat tersebut tidak mampu bekerja dengan baik dan tidak bisa bekerja sama. Meski sejatinya dalam aturan tertulis Pj Wali Kota dilarang melakukan mutasi.
Pj Gubernur Kalbar juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan atas pengabdiannya selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak periode 2018-2023.
“Beliau telah mengantarkan Pontianak dengan prestasi dan berbagai penghargaan, baik tingkat nasional maupun internasional,” sebutnya.
Senada, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian, berencana untuk melakukan evaluasi sebelum memulai pemerintahan. Khususnya menjelang pemilu kaitannya netralitas.
Meski begitu Dia tetap menginginkan terjadinya keberlanjutan terhadap program yang belum selesai. Dirinya juga akan berkomunikasi dengan Wali Kota periode sebelumnya. Sebagai contoh yang terdekat adalah pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I.
Adapun beberapa hal yang menurutnya perlu ditingkatkan adalah daya beli masyarakat, penurunan stunting hingga mendorong pendapatan masyarakat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS