PDIP Tak Panik dengan Dukungan Demokrat untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima kinjungan Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) dan jajarannya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). (Dok. DPP PDIP)

Suara Kalbar –  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghadapi situasi politik yang dinamis dengan tenang setelah Partai Demokrat mengumumkan dukungannya untuk bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut politisi PDIP, Charles Honoris, partai ini telah terbiasa menghadapi tekanan dari lawan-lawannya yang berkoalisi besar.

Sebelumnya, Prabowo telah mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, serta Partai Demokrat. Dukungan juga datang dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

“PDI Perjuangan adalah partai yang sudah terbiasa ‘dikeroyok’. Bukan saja pada Pilpres 2014, tetapi juga dalam pemilu-pemilu sebelumnya, baik di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru,” kata Charles melansir dari Suara.com–Jaringan Suarakalbar.co.id, Senin(18/9/2023).

Charles kemudian menilai kalau merapatnya Demokrat ke kubu Prabowo bukan menjadi sesuatu hal yang mengejutkan. Sebabnya, Demokrat juga mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.

Alih-alih khawatir, ia malah ingat ketika Pilpres 2014 di mana Prabowo didukung oleh koalisi gemuk. Sementara rivalnya yakni Presiden Joko Widodo atau Jokowi didukung oleh koalisi kecil.

Kala itu Jokowi hanya diusung oleh PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI. Namun, kecilnya koalisi yang mendukung tak mempengaruhi kemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada 2014 silam.

Menurut Charles, ada hal yang sangat penting yakni rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden. Dirinya meyakini kalau gemuknya koalisi pendukung Prabowo akan kalah dengan keyakinan rakyat terhadap bakal capres Ganjar Pranowo.

“Kami yakin rakyat dengan hati nuraninya akan memilih Ganjar karena kualitas kepemimpinannya sudah teruji dari bawah sebagai kepala daerah, sebagaimana rakyat juga dulu pada 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa,”tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS