Tekan Angka Kelahiran, Sejumlah Ibu di Kubu Raya Jalani Program MOW

Satu diantara 30 Ibu Rumah Tangga Kubu Raya yang akan menjalani program MOW.[SUARAKALBAR.CO.ID/Yati S]

Kubu Raya ( Suara Kalbar ) – pelayanan KB MOW, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Program KB ini pun diklaim lebih ampuh menghentikan kehamilan dibanding KB lainya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani, mengatakan target peserta MOW sekitar tiga puluh akseptor. Meskipun jumlah akseptor MOW lebih sedikit, namun penggunaan kontrasepsi lain seperti IUD dan implan di Kubu Raya mencapai 100 persen.

“MOW ini memang lebih sedikit dibanding penggunaan KB lainya namun program ini tetap ada dan diharapkan tahun ini mendapai 100 persen,” kata Dyah Rabu ( 16/08/2023) siang.

Dalam program yang diinisiai Pemerintah Kubu Raya dan BKKBN kalbar tersebut ada tiga puluh orang ibu rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya mengikuti Pelayanan ini diadakan di salah satu klinik di Kubu Raya Peserta MOW bervariasi usianya, mulai dari 28 tahun hingga 40 tahun

“Metode kontrasepsi MOW adalah program untuk mencegah kehamilan dan ditujukan bagi ibu-ibu yang tidak ingin memiliki anak lagi,” terangnya.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Badarul Muchtar, menjelaskan MOW merupakan cara efektif untuk mencegah kehamilan. Meskipun begitu, sistem reproduksi pasien tidak terganggu setelah MOW, hanya saja pasien tidak dapat melahirkan lagi.

“Metode lain memiliki tingkat kegagalan yang tinggi, maka kami merekomendasikan MOW bagi mereka yang tidak ingin memiliki anak lagi,” kata Badarul.

Namun, Badarul menekankan MOW tidak cocok untuk pasien yang masih ragu-ragu, karena pemulihan setelah MOW membutuhkan upaya yang signifikan. Kesiapan dan pikiran matang diperlukan sebelum menjalani MOW.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS