Melihat Cara Halal Bi Halal Alumni ‘Gertak’ Kangkong Lewat Turnamen ‘Guli’ di Sekadau
Beribu Cerita, Beribu Kenangan 90an diluapkan
Oleh: Sukarni
Sekadau (Suara Kalbar) – “Gulok..Gulok..Gulok ” teriak beberapa orang sembari bersahutan dengan sorak Sorai beberapa orang.di seluti terik panas siang itu, belasan pemuda terlihat asik bermain kelereng, Sabtu (29/4/2023).
Istilah “Gulok” sendiri dalam bahasa Sekadau khas dalam permainan kelereng. ini jugaberarti player atau pemain Didiskwalivikasi dari permainan.
Ya, terikan dan sorak – sorai itu bagian dari Iven lomba bermain kelereng yang diselenggarakan para pemuda dalam ikatan Alumni Gertak Kangkong, pasar Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar.
Secara skill, meski sudah lama tidak bermain kelereng. beberapa player masih terlihat gacor (mahir) dalam bermain.
Tembakan kelereng yang dimainkan juga masih sangat akurat. bahkan beberapa lawan dalam permainan Diskualifikasi karena terkena Hadsot pemain yang mahir
“mantan “anak – anak era 90an ini memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan Halal Bihalal paska hari raya Idul Fitri.bukan yang pertama kalinya, ini tahun ke dua mereka mengadakan Turnamen “Guli” (Kelereng) paska lebaran.
Bukanya gedung Indor atau lapangan yang luas. turnamen ini masih mengambil konsep natural.sudut jalan di ujung Gertak (Jembatan) kangkong, belakang pasar dijadikan gelanggang turnamen ini.
“Yang penting kumpul – kumpul, silaturahmi, dan bernostalgia waktu masih anak – anak,waktu kita kecil belum ada Gadget, komputer, Henfon atau game online seperti sekarang, kita main di tanah, kumpul – kumpul kawan,” tukas Burhansyah, atau yang karib disapa Bungsu, yang juga ketua panitia.
Meski mengambil momen Halal Bihalal, turnamen ini dilaksanakan terbuka untuk umum.peserta turnamen tidak hanya dari para pemuda yang merayakan Idul Fitri, namun juga peserta dari agama lainya.
“Kita terbuka, kawan – kawan yang tidak merayakan Idul Fitri juga bisa ikut, yang penting kumpul – kumpul bernostalgia, bercanda, ” sambung bungsu.
Umumnya, peserta turnamen ini berusia diatas 20 atau 30 tahun. keseharian, mereka juga memiliki profesi masing – masing, baik sebagai karyawan swasta, BUMN, ASN bahkan Komisioner penyelenggara Pemilu.
“Karna sehari – hari sibuk dengan pekerjaan dan tugas masing – masing,, momen ini lah untuk kita kumpul, ” tambah Bungsu.
Direncakan, turnamen ini dilaksanakan selama dua hari dengan dua katagori pertandingan. hari pertama dipertandingkan kelas kelereng “Oles” (Kolom) dan Minggu (30/4) siang dipertandingkan Kelereng Pal (Garis) yang diprediksi akan sangat ramai di ikuti peserta.
Meski tanpa di pungut biyaya pendaftaran, turnamen ini juga memperebutkan gelar juara disertai uang pembinaan seadanya yang berasal dari sumbangan donatur dan swadaya panitia.
“Semoga bisa terus dilaksankaan setiap tahun,” tutup Bungsu.
Nama Turnamen yang mengambil simbol Gertak Kangkong, sengaja dipilih panitia didasari pada rekam jejak para pemuda ini yang pada era 90an bersosialisasi dengan rekan dan teman yang mengunakan gertak kangkong sebagai tempat tongkrongan dan berkumpul setiap harinya.
Dahulunya, Gertak kangkong sangat dikenal masyarakat Sekadau.jembatan ini merupakan akses penghubung dari arah pasar Sekadau menuju Jalan Merdeka Timur dengan melintasi Jalan Pelajar.tepat di belakang pasar kota Sekadau.
Beribu cerita, beribu kenangan melekat di hati para pemuda Alumni Gertak Kangkong. Gertak kangkong merupakan bagian saksi bisu perkembangan Sekadau dari sebuah Kecamatan menjadi Kabupaten setelah pemekaran di tahun 2003.
Dinamakan Gertak kangkong, dilatar belakangi dibawah jembatan sepanjang kurang lebih 30,an meter ini merupakan perkebunan kangkung warga Jalan Pelajar sejak tahun 80an.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





