Kalbar  

66 Tahun Momen Merefleksi Pembangunan Kalbar dalam Berbagai Aspek

Gubernur Kalbar Sutarmidji saat dialog dengan presenter TV. SUARAKALBAR.CO.ID/Ho-Adpim

Pontianak (Suara Kalbar) – Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan, peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, merupakan momentum untuk merefleksi kontribusi dan karya nyata dalam pelaksanaan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur, semangat, rasa cinta, dan kepedulian dalam pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang.

“Guna merefleksikan itu semua, maka dirumuskanlah ke dalam satu tema peringatan Hari Ulang Tahun Ke – 66 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tahun yakni “Kalbar Maju Lingkungan Hidup Lestari dalam Keberagaman,” kata Sutarmidji saat menjadi narasumber pada acara Talkshow salah satu stasiun TV swasta di Gedung Layanan Terpadu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (2/2/2023).

Tema itu sendiri diangkat seiring perkembangan Provinsi Kalimantan Barat terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari perkembangan Desa Mandiri yang pada Tahun 2022 ini, dimana Provinsi Kalimantan Barat pada Tahun 2018 silam tercatat hanya memiliki 1 Desa Mandiri, namun kini terus berkembang pesat hingga telah memiliki 586 Desa Mandiri.

“Pencatatan ini sejalan dengan keberhasilan dalam mengentaskan Desa Sangat Tertinggal, di mana pada Tahun 2018 lalu tercatat Provinsi Kalimantan Barat memiliki 677 Desa Sangat Tertinggal dan kini sudah tidak ada lagi Desa Sangat Tertinggal,”tuturnya.

Begitu pula halnya dalam pembangunan ekonomi, setelah mengalami kontraksi akibat hantaman pandemi covid-19, melalui berbagai program pemulihan ekonomi masyarakat, ekonomi Kalimantan Barat terus mengalami pertumbuhan yang tinggi.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat Tahun 2021 tercatat tumbuh sebesar 4,78%, sedangkan sampai triwulan ketiga Tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat tercatat sebesar 6,48%.

“Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada Tahun 2021 dan 2022 ini, merupakan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di regional Kalimantan dan lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Selanjutnya dalam perkembangan IPM Kalimantan Barat, capaian IPM Kalimantan Barat pada Tahun 2022 kembali meningkat menjadi 68,63 dengan laju pertumbuhan IPM sebesar 1,08%. Laju pertumbuhan IPM tersebut merupakan laju pertumbuhan IPM tertinggi ke empat secara nasional dan lebih tinggi dari laju pertumbuhan IPM nasional.

Selain itu Kalimantan Barat merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan lingkungan dan sumber daya alam yang tinggi. Kalimantan Barat memiliki hutan yang luas dengan berbagai macam keanekaragaman hayatinya.

“Kita juga memiliki air yang melimpah, bahkan mendapat julukan Provinsi dengan Seribu Sungai. Tentu kita tidak ingin ini hanya menjadi cerita untuk anak cucu kita nanti. Momen HUT Pemprov ini, perlu kita jadikan untuk merevitalisasi kembali eksistensi dari Pasal 33 ayat 3 UUD 1945, bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat,” ujarnya.

Selanjutnya kehidupan masyarakat Provinsi Kalimantan Barat dihiasi oleh beragam latar belakang kondisi sosial, budaya, dan ekonomi. Keberagaman tersebut tidak lantas menjadi penghalang pelaksanaan pembangunan, akan tetapi keberagaman tersebut justru menjadi pondasi kokoh yang menjadi kekuatan tersendiri. Kekuatan tersebut muncul karena memiliki pandangan dan visi yang sama yaitu untuk kemajuan Kalimantan Barat.

“Sesuai dengan tema hari Ulang Tahun Pemprov Kalbar yang ke- 66 tahun ini yaitu “Kalbar Maju, Lingkungan Hidup Lestari dalam Keberagaman,” Kita tentunya sebagai manusia sejati, tidak bisa terlepas dari alam. Air yang kita minum, udara yang kita hirup, makanan yang kita nikmati, dan tanah tempat kita berpijak sekarang ini semua berasal dari alam,” urainya.

Beragam situasi saat ini yang terjadi khususnya di Provinsi Kalimantan Barat seperti hal nya banjir, polusi udara, pencemaran air, serta kebakaran hutan dan lahan. Dimana hal tersebut tentu dapat mengakibatkan tingginya pemanasan global dan kerusakan lingkungan berkepanjangan.

“Isu lingkungan hidup yang paling disorot karena bencana akibat lingkungan hidup bukan lagi hal yang dituliskan di atas kertas, tetapi sudah sangat terasa dalam kehidupan kita. Kita bukan hanya dihadapkan pada kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga peningkatan intensitas banjir serta peningkatan dampak dari perubahan iklim. Dan ini tentunya memerlukan upaya bersama, tidak hanya dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sendiri, tetapi juga keterlibatan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat bahkan dunia Internasional”, tegasnya.

Dibidang kesehatan, Provinsi Kalimantan Barat terdapat 56 RS, 248 Puskesmas dan 122 Klinik yang telah teregistrasi oleh Kementerian Kesehatan. Bila dibandingkan dengan Data Tahun 2019 maka telah terjadi penambahan beberapa Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut. Dari RS pada Tahun 2019 jumlah Rumah Sakit yang ada sebanyak 51 RS. Telah terjadi penambahan 5 Rumah Sakit, baik Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit Pemerintah.

“Jumlah itu masih akan bertambah dengan adanya pembangunan 2 Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Landak dan Sekadau di Tahun 2022, yang sampai sekarang masih dalam proses registrasi di Kemenkes serta rencana penambahan 1 Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Bengkayang pada Tahun 2023 ini. Dari segi kualitas layanan juga mengalami peningkatan,” ungkap pria kelahiran Pontianam ini.

Di Tahun 2019 belum ada Rumah Sakit Kelas A di Kalimantan Barat. Pada tahun ini sudah terdapat 1 Rumah Sakit Kelas A yaitu Rumah Sakit Soedarso. Secara keseluruhan Rumah Sakit Kelas A ada 1 (1,7%), kelas B 3 (5,4%), kelas C (60,7%), kelas D 16 (28,6%) dan non kelas atau Rumah Sakit Pratama 2 (3,6%). Sebagian besar kelas Rumah Sakit yang memang berada pada kelas C dan D yang terutama Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota. Masih diperlukan upaya untuk meningkatkan kelas Rumah Sakit terutama bagi Rumah Sakit Rujukan Regional milik Pemerintah Kabupaten, yaitu Rumah Sakit Agusdjam Ketapang, Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang, Rumah Sakit M Th Djaman Sanggau dan Rumah Sakit Sultan Sy Moh Alkadrie Kota Pontianak agar bisa menjadi Rumah Sakit kelas B.

Terkait dari sisi keberagaman, keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut meliputi, suku bangsa, ras, agama, dan antar golongan.

“Keberagaman di Kalimantan Barat merupakan suatu hal yang wajar, karena masyarakat Kalimantan Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, ras, agama dan golongan. Keberagaman dalam masyarakat ini tentu saja memiliki dampak positif maupun dampak negatif di masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif, keberagaman memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan di suatu wilayah dan ini harus selalu dikembangkan, sedangkan dampak negatif yang dapat membawa akibat ketidakharmonisan maupun perpecahan harus dihindari dengan berbagai upaya, diantaranya dengan mengembangkan toleransi, melakukan pembinaan terhadap berbagai lembaga sosial, lembaga keagamaan dan lain, sebagainya untuk mengembangkan semangat kebersamaan dan toleransi dalam berbagai kegiatan,” tambah pria yang akrab dipanggil Bang Midji ini.

Terkait dengan Tahun Politik, Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Kalimantan Barat telah beberapa kali melaksanakan Pemilihan Umum dan pemilihan Kepala Daerah secara langsung, dan Tahun 2024 akan dilaksanakan secara serentak yaitu tanggal 14 Februari 2024, untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif dan 27 November untuk pemilihan Gubernur/Bupati dan Walikota.

“Dari beberapa kali penyelenggaraan Pemilu terbukti telah dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses, walaupun masih ditemui beberapa permasalahan, seperti ketidakpuasan masyarakat atas kekalahan calon/pilihannya, Adanya beberapa kasus yang masuk kepada lembaga peradilan seperti Dewan Kehormatan Pemilu maupun Mahkamah Konstitusi. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kalbar dengan keberagaman yang ada mempunyai karakteristik yang taat akan proses hingga hasil Pemilihan Umum maupun Pilkada,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS