Radio Suara Landak Dicatut Peserta Pembinaan Kompetensi Penyiar

Logo Radio Suara Landak

Landak (Suara Kalbar) – Lembaga Penyiaran Swasta Radio Suara Landak 98 FM dicatut oleh satu orang peserta pada program Pembinaan Kompetensi Penyiar Agama Islam tahun 2023 yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama Islam RI pada 1-3 Februari mendatang.

Dari data 20 peserta yang akan dikirim Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat pelatihan di Jakarta itu, terdapat satu peserta atas nama Alya Fauza Azkiya mengatasnamakan dari Radio Suara Landak.

“Saya atas nama pimpinan Radio Suara Landak merasa lembaga kami dicatut. Karena kami tidak pernah mengirim utusan bahkan tidak pernah memiliki karyawan atas nama yang bersangkutan,” kata Direktur PT. Radio Suara Landak, Kundori dalam keterangan persnya pada Jumat (27/1/2023) malam.

Kundori mengaku pernah dihubungi dari pihak Kanwil Kemenag Kalbar untuk diminta masukan nama penyiar untuk pendataan peserta.

“Tapi, saya hingga saat ini tidak pernah mengirim nama. Karena permintaan melalui telpon dan saya minta surat resmi tidak ada. Saya memang ada dua radio. Radio Suara Landak 98 FM dan Radio Streaming Suara Lawang Kuari di Sekadau,” kata Kundori yang juga Founder/CEO Suara Media Group/Network ini.

Kundori mengaku, pihaknya tidak mengirim peserta untuk program pelatihan penyiar di Jakarta. Karena hasil rapat jajaran penyiar yang ada tidak siap untuk berangkat dan juga terkendala usia.

“Eh, tiba-tiba pada Jumat malam, saya mendapat informasi ada salah satu peserta mengatasnamakan dari Radio Suara Landak. Jadi, saya konfirmasi kepada pihak Kanwil Kemenag Kalbar, kata akan dibatalkan peserta yang bersangkutan. Saya tidak tau dan tidak kenal siapa yang mencatut media kami,” kata Kundori.

Kundori meminta pihak oknum penyiar yang mencatut lembaga Radio Suara Landak agar memberi klarifikasi dan  meminta maaf.

“Kami juga meminta penjelasan kepada pihak Kanwil Kemenag Kalbar, mengapa terkesan tidak selektif. Jika ada surat tugas dari lembaga penyiaran yang diutus, kami menduga ada pemalsuan,” tegas Kundori.

Sementara itu, dari Kanwil Kemenag Kalbar, Supardi Abdul dikonfirmasi tidak banyak tanggapan.

“Baik pak, peserta tersebut sudah kami batalkan. Terimakasih atas infonya,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS