Peluang dan Tantangan Terminal Kijing Dikupas Tuntas dalam Seminar di Mempawah

Mempawah (Suara Kalbar) – Optimalisasi dan pemanfaatan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah, agar dampaknya dirasakan masyarakat dan mampu mendorong kemajuan daerah terus menjadi pembahasan berbagai pihak.
Seperti yang dilakukan Dewan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten Mempawah yang menggelar seminar ilmiah terkait Terminal Kijing pasca diresmikan Presiden Joko Widodo.
Seminar dalam rangkaian HUT ke-51 KORPRI tahun 2022 secara resmi dibuka Sekretaris Daerah Mempawah Ismail yang mewakili Bupati, di Kantor Bupati Mempawah, Rabu (21/12/2022).
Bupati Erlina dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ismail menyambut baik kegiatan ini, karena dapat menghasilkan manfaat positif bagi kemajuan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Mempawah.
“Karena untuk membangun Kabupaten Mempawah sesuai visi kabupaten yang telah ditetapkan, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,” ungkap dia.
Semisal ketersediaan SDM aparatur yang kompeten, memiliki integritas, berAKHLAK dan mampu menjadi motor penggerak utama dari penyelenggaraan pemerintahan pada semua aspek.
Berbicara soal Terminal Kijing, Erlina tak menampik hingga saat ini manfaat maksimal yang dirasakan daerah dari keberadaan proyek strategis nasional itu belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat/pemerintah daerah.
“Untuk itu, kami menumpukan harapan agar keberadaan Terminal Kijing mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kalbar dan Kabupaten Mempawah yang memiliki potensi alam yang besar,” ujar dia.
Apalagi, imbuh bupati, keberadaan Terminal Kijing saat beroperasi nanti dapat dipastikan mampu memacu peningkatan usaha dan terbukanya kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat sekitar.
Melalui seminar ini, Erlina pun berharap berbagai masukan, informasi dan data valid dari Bappenas, Bappeda Kalbar, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Kalbar, BPKP Perwakilan Kalbar dan terutama dari PT Pelindo, selaku narasumber.
“Saya sangat mengharapkan seminar ini menghasilkan masukan, informasi dan data valid terkait rencana strategis jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” katanya.
Yakni kebijakan dan program strategis yang akan dan telah disusun terhadap optimalisasi pemanfaatan operasional Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Mempawah ini.
“Dengan demikian, Pemkab Mempawah beserta seluruh elemen pemerintahannya dapat menyiapkan langkah-langkah strategis dan tepat sesuai peran dan kewenangan masing-masing,” bebernya.
Hal itu sebut Erlina, penting dilakukan guna menyelaraskan rencana daerah dengan rencana kebijakan dan program dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan dari PT Pelindo.
“Sebab tanpa itu, kami akan sulit merumuskan langkah-langkah kebijakan ke depan apabila tidak ada keterbukaan, harmonisasi dan kerjasama yang baik dari seluruh stakeholders terutama dari PT Pelindo,” tegasnya.
Lebih lanjut, Erlina juga meminta para ASN yang terwadahi dalam KORPRI Kabupaten Mempawah dapat bergerak dan tak berdiam diri, tetapi terus berpartisipasi aktif sesuai peran dan kewenangan.
“Harapan saya dengan kesiapan ASN dalam menyongsong optimalisasi beroperasinya Terminal Kijing, manfaat positif dari keberadaan pelabuhan dapat dirasakan masyarakat dan daerah semakin maju dan berkembang,” tutupnya.
Seminar ilmiah yang mengusung tema “Peluang dan Tantangan Keberadaan Terminal Kijing untuk Kesejahteraan Masyarakat” dihadiri Forkompinda, Kantor Kementerian Agama, Pengadilan Agama, Kepala OPD dan ASN Pemkab Mempawah.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS