SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Tiga Momen Penting ketika DMI Mempawah Gelar Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid

Tiga Momen Penting ketika DMI Mempawah Gelar Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid

PELATIHAN DMI. Wakil Bupati Muhammad Pagi, bersama Sekjen Pengurus Pusat DMI Imam Addaruqutni, dan Branch Manager BSI Cabang A.Yani 1 Pontianak Rinne Medianti, saat Pelatihan Manajemen dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid di Rumah Budaya Melayu Mempawah, Sabtu (29/10/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Prokopim Mpw

Mempawah (Suara Kalbar) – Pemerintah Kabupaten Mempawah melalui Dewan Masjid Indonesia (DMI) terus mengupayakan pemanfaatan masjid sebagai sarana pemersatu dan pemberdayaan umat Islam.

Ada tiga momen penting saat DMI Mempawah menggelar kegiatan di Rumah Budaya Melayu Mempawah, Sabtu (29/10/2022).

Yakni, Pelatihan Manajemen dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid, Penataan Akustik Sound System Masjid se- Kabupaten Mempawah, serta Penandatanganan Mou antara DMI dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi,  juga selaku Ketua DMI Kabupaten Mempawah.

Menurut Muhammad Pagi, masjid pada zaman Nabi Muhammad SAW tak hanya sebagai tempat menunaikan salat, tetapi juga tempat kegiatan-kegiatan keagamaan serta tempat diskusi pemberdayaan umat.

Nah, berangkat dari konsep itulah, tambah dia, DMI Kabupaten Mempawah mengupayakan fungsi masjid selain upaya dalam memakmurkan masjid.

“Tentunya, besar harapan kita agar ke depan masjid dapat menjadi rumah kedua umat Islam dalam berdiskusi terkait permasalahan umat dalam segala bidang,” ujarnya.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun kesisteman struktur sebuah masjid. Yaitu kemakmuran masjid, pembangunan fisik serta tata administrasi masjid,” lanjut Muhammad Pagi.

Terkait kemakmuran masjid, tambah dia, sejatinya masjid juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan keagamaan.

“Kita sering mendengar slogan “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid”, jadi upaya yang dilakukan tidak hanya selalu memperindah masjid, tapi harus menjadi pusat berbagai kegiatan keislaman,” imbuhnya.

Selain itu, masjid harus dikelola secara profesional dan modern, yang dilengkapi sound system berkualitas.

Dengan demikian, jemaah dapat mendengarkan dengan seksama tausiah maupun materi yang disampaikan para khatib, termasuk saat melaksanakan Salat Jumat.

“Sedangkan terkait administrasi masjid, para pengelola harus memiliki SDM yang mumpuni,” tambahnya.

Wabup selanjutnya menyampaikan program E-Masjid yang terus diupayakan sehingga setiap masjid di Kabupaten Mempawah memiliki data akurat dan valid.

Pada kesempatan yang sama, untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, dilakukan penandatanganan MoU DMI Mempawah dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang A.Yani 1 Pontianak.

DMI Mempawah diwakili Ketua DMI Muhammad Pagi, sementara dari BSI diwakili Branch Manager Rinne Medianti.

Mou juga ditandai dengan penyerahan secara simbolis buku rekening untuk 50 masjid.

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk menghimpun dana umat secara profesional dan transparan, juga menghindari pencurian dana masjid yang seringkali terjadi.

Sementara itu, Sekjen Pengurus Pusat DMI, Imam Addaruqutni, mengaku bangga dan mengapresiasi kegiatan pelatihan dan penandatanganan MoU antara DMI Mempawah dengan BSI.

Ia menegaskan, pelatihan yang dilaksanakan merupakan upaya penguatan struktur.

“Semoga dapat bermanfaat dan membawa kemaslahatan umat,” imbuh dia.

Pelatihan diisi oleh narasumber yang berasal dari PP DMI Pusat, sementara Program Akustik Masjid oleh Aziz Muslim, Manager TOA Bram Sakir, serta Instruktur Pelatihan Teknis Sahrul Romadhony.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan