Workshop Rumah Berdaya Kijing, Bedah Peluang Bisnis Jasa dan Barang di Pelabuhan

Ketua TJSL yang juga Sekretaris Daerah Mempawah, Ismail, saat membuka Workshop CID-CSR Competency & Leadership Lingkar Industri Pelabuhan Terminal Kijing di Rumah Budaya Melayu, Kamis (11/8/2022). SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, telah diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (9/8/2022).

Rumah Berdaya Kijing (RBK)—yang menjadi katalisator sosial kemasyarakatan bersama wadah forum desa yang terdampak operasional Terminal Kijing—melihat ini sebagai peluang ekonomi yang terbuka lebar bagi seluruh lapisan masyarakat.

Nah, untuk membangun kompetensi desa, termasuk dalam pemanfaatan dan pengelolaan dana CSR perusahaan, digelar lah Workshop CID-CSR Competency & Leadership Lingkar Industri Pelabuhan Terminal Kijing.

Workshop digelar RBK yang bekerja sama dengan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, serta Pelindo, di Rumah Budaya Melayu Mempawah, Kamis (11/8/2022) pagi.

Turut hadir, Ketua Pengelola Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kabupaten Mempawah, Ismail, Camat Sungai Kunyit, M. Erfiza, serta Team Leader Rumah Berdaya Kijing, Suharman Noerman.

Sementara peserta yang berpartisipasi terdiri atas para kepala desa di Kecamatan Sungai Kunyit, Ketua BPD, Ketua Forum Desa, dan Tim Pendamping Rumah Berdaya Kijing.

Ketua Pengelola TJSL Mempawah, Ismail, mengapresiasi digelarnya workshop yang dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi desa dalam rangka membangun sinergitas stakeholders bersama perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut Ismail yang juga Sekretaris Daerah Mempawah ini, pembentukan forum desa yang melaksanakan pertemuan seperti ini adalah salah satu bentuk niat baik bersama, yakni pemerintah dan perusahaan, serta personel yang di dalamnya ada kepala desa, BPD dan perwakilan tokoh desa setempat.

“Workshop seperti ini berperan penting untuk merumuskan formulasi solusi bagi masyarakat terdampak Terminal Kijing,” ungkapnya.

Ismail menegaskan, forum seperti ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menangkap peluang-peluang positif bagi kesejahteraan masyarakat, dan menekan seminim-minimnya dampak negatif keberadaaan pelabuhan.

Salah satu strategi yang harus dipersiapkan masing-masing desa atau masyarakat desa adalah dengan membentuk serta mendorong berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai potensi dan karakteristik desa.

“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder untuk selalu berpikir positif dan inovatif. Dengan kata lain, tiada hari tanpa inovasi, serta tanamkan niat dan tekad yang kuat bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,” ajaknya.

Selain itu, tambah Ismail, hindarkan cara berfikir saling menyalahkan, dan mari lah saling melengkapi.

Workshop digelar dalam tiga sesi dengan materi membangun kompetensi meraih peluang dalam sinergitas lingkar industri, membedah peluang bisnis jasa dan barang di sekitar pelabuhan, serta refleksi dan ekspektasi stakeholder oleh peserta.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS