SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Penahanan Membayangi Dialog Politik Mesir

Penahanan Membayangi Dialog Politik Mesir

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam konferensi pers di Khartoum, Sudan, 6 Maret 2021. (Foto:VOA)

Suara Kalbar – Setelah sembilan tahun menindak keras pembangkang, Mesir akan meluncurkan dialog politik, tanpa menyertakan gerakan oposisi utama Islam.

Dialog itu, yang diumumkan Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada April, diperkirakan akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan. Dialog akan melibatkan sebagian faksi oposisi moderat yang terpinggirkan sejak Sisi, yang ketika menjabat panglima angkatan bersenjata, memimpin penggulingan Presiden Ikhwanul Muslimin Mohamed Mursi pada 2013 setelah kerusuhan massal.

Komisi amnesti presiden sedang memroses ribuan permintaan untuk membebaskan sebagian dari mereka yang dipenjara setelah Sisi berkuasa. Tetapi Ikhwanul Muslimin tetap dikecualikan dari dialog itu dan para pemimpinnya di penjara atau pengasingan.

Tokoh-tokoh oposisi melihat kecepatan dan tingkat pembebasan tahanan sebagai ujian penting dari potensi dialog itu. Mereka juga melihat kemungkinan melunaknya apa yang mereka gambarkan sebagai represi politik paling parah dalam puluhan tahun.

Sementara Sisi telah mengkonsolidasikan posisinya, puluhan ribu pembangkang atau kritikus dari seluruh spektrum politik telah dipenjara, menurut perkiraan organisasi hak asasi manusia.

Sejauh ini, beberapa dari mereka yang diundang ke dialog melihat terlalu sedikit kemajuan awal dalam pembebasan mereka.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan