Melawi (Suara Kalbar) – Guna peningkatan pelayanan publik yang lebih prima. Melakukan Evalusi perkembangan desa di 169 desa yang ada Kabupaten Melawi harus terus dilakukan.
Sebagai leading sector terkait, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Melawi, Hasannudin mengaku pihaknya melakukan terobosan inovatif, yakni dengan dengan menghadirkan aplikasi berbasis offline dengan menu Microsoft excel dalam percepatan pelaksanaan evauasi tingkat perkembangan desa.
Khususnya bagi desa desa yang tidak terjangkau oleh signal internet.
“Tujuan utama dari aplikasi offline berbasis Microsoft office excel, adalah untuk mempermudah pelaksanaan evaluasi tingkat perkembangan desa. Semoga ini bisa membantu para kepala desa,” ucap Hasannudin saat ditemui Suarakalbar.co.id, Senin (30/5/2022) diruangannya.
Menurut Hasan, aplikasi berbasis Offline dengan menu Microsoft Excel merupakan solusi dan inovasi bagi desa desa dalam melaksanakan evaluasi perkembangan desa.
“Melalui aplikasi ini, kita jadi lebih mudah untuk mengetahui perkembangan suatu desa. Baik terkait penyerapan APBDes, ataupun lainnya,” bebernya.
Secara detail, pria berperawakan low profile ini menjelaskan bahwa melalui aplikasi Offline ini diklaim akan memberikan banyak manfaat. Terutama, dalam mendukung reformasi birokrasi.
Terwujudnya tata kelola data yang cepat, tepat, akurat, efisien, efektif, terukur dengan menggunakan teknologi informasi sebagai upaya mendukung reformasi birokrasi.
Kemudian, lanjutnya meningkatnya kapasitas kinerja sumber daya manusia dalam hal tersedianya data tingkat perkembangan Desa.
“Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki integritas yang tinggi serta terlaksananya pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat,” bebernya.
Selain itu juga, terobosan inovasi melalui aplikasi offline berbasis Microsoft ini juga sebagai uoaya dalam perbaikan kinerja di unit kerja di desa.
“Kita mengingkan terwujudnya database tingkat perkembangan Desa di Kabupaten Melawi dengan sistem teknologi informasi. Dilain sisi memang, kita masih ada tantangan belum semua desa terkoneksi internet,” ujarnya.
Ia juga berharap melalui aplikasi tersebut juga dapat terwujudnya pengklasifikasian tingkat perkembangan Desa sebagai skala prioritas arah kebijakan pembinaan Desa.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS