SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kubu Raya Omzet Pembuat Kue Tradisional Jorong-Jorong Khas Ramadan Meningkat

Omzet Pembuat Kue Tradisional Jorong-Jorong Khas Ramadan Meningkat

Kue tradisional Jorong-jorong.

Kubu Raya (SuaraKalbar) – Kue jorong-jorong atau yang lebih dikenal kue jorong adalah salah satu kue basah khas Pontianak. Jorong-jorong identik berbentuk persegi dengan balutan daun pandan bertekstur lembut dan berwarna putih polos serta memiliki rasa manis dan beraroma daun pandan.

Kue jorong – jorong berbahan dasar dari tepung beras, menjadi salah satu incaran masyarakat yang ingin berbuka puasa. Karena memiliki rasa manis dan beraroma daun pandan, alhasil penjual jorong – jorong pun mengaku banjir orderan.

Asrul, satu diantara pembuat kue jorong jorong rumahan yang masih bertahan dari generasi ke generasi, dan Asrul merupakan generasi keempat di keluarganya yang membuat kue jorong jorong.”Kalau sudah masuk Ramadan kami rutin bikin, hari biasa juga buat tapi hanya jika ada orang pesan,” jelasnya.

Asrul mengatakan jika bahan baku pembuatan kue jorong hanya terdiri dari tepung beras, gula santan dan telur, namun untuk daun pandan pembungkus kue tersebut lah yang cukup sulit didapatkan.

“Untuk bahan bakunya mudah didapat cuman kadang daun pandan yang susah daun pandan yang digunakan adalah daun pandan pilihan yakni hanya yang berukuran besar yang dapat digunakan, jika ukuran kecil maka berpengaruh pada ukuran kue jorong -jorong, tentu berdampak pada pelanggan,” jelasnya.

Asrul menjelaskan jika orderan tengah menumpuk, ia terpaksa libur satu hari untuk mencari daun pandan yang sesuai dengan kriteria kue jorong – jorong.

“Kalau sudah banyak orderan saya pasti menyempatkan libur satu hari itu khusus buat mencari bahan daun pandan, di pasar atau di tempat tetangga yang memang memiliki daun pandan. namun guna menyiasati kesulitan itu kami menanam sendiri daun pandan biar tak terlalu sulit,” terangnya.

Dalam satu hari, dia mampu membuat 100 – 200 buah dan dipasarkan melalui media sosial. Asrul mengaku jika minggu pertama dan kedua bulan Ramadan peminat kuenya cukup tinggi, dengan rasa original namun rasa lain juga kerap ia jual tergantung permintaan pelanggan.

“Pesanan kue kebanyakan mereka minta yang original, tapi ada juga yang minta dikasi toping gula merah tergantung pesanan lah,” katanya.

Komentar
Bagikan:

Iklan