Tradisi Mandi Lumpur di Bali Setelah Nyepi Bertujuan Menetralisir Sifat Buruk

Suara Kalbar – Salah satu tradisi di Bali setelah hari suci Nyepi adalah mandi lumpur atau Tradisi Mebuug-buugan. Tradisi ini dilakukan turun temurun setelah Nyepi dengan tujuan khusus.
Seperti tahun ini, umat Hindu juga melaksanakan tradisi mandi lumpur atau dikenal sebagai Mebuug-buugan. Tradisi tersebut kali ini dilakukan di hutan bakau Desa Kedonganan, Badung, Bali, Jumat (4/3/2022).
Tradisi yang diadakan sehari setelah Hari Raya Nyepi tersebut bertujuan untuk menetralisir sifat buruk dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
Tradisi mandi lumpur tersebut diyakini sebagai simbol kekotoran atau hal-hal negatif yang harus dihilangkan setelah melaksanakan Hari Raya Nyepi.Tradisi ini sarat dengan makna filosofis. Ritual ini bermakna untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.Mandi lumpur menjadi ritual unik membersihkan diri di Pulau Dewata. Mebuug-buugan sendiri berasal dari kata Buug yang artinya tanah atau lumpur. Lumpur dianggap sebagai perlambang hal-hal buruk dan kotor.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now